"Kualitas padi Inpago 13 ini dibuktikan dengan hasil panen yang melimpah. Kami terus mendorong petani mengembangkan varietas benih tersebut," kata Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Bojongmangu Ubuh Bukhori di Cikarang, Kamis.
Ia menjelaskan benih padi jenis ini dikenal lebih bandel sehingga tahan terhadap hama penyakit terutama hama wereng serta penyakit busuk pada leher atau blast.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga telah bekerja sama dengan CV Warga Mandiri sebagai off taker (penjamin benih) guna mendorong para petani khususnya di wilayah Kecamatan Bojongmangu agar terus menanam benih padi varietas Inpago 13.
Dia mengaku benih padi ini sudah mulai ditanam pada areal persawahan tadah hujan di wilayah Kecamatan Bojongmangu sejak tahun 2022 dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian mencapai tujuh ton per hektare.
Pada Musim Tanam pertama (MT1) tahun 2024, hasil produksi varietas padi Inpago 13 terus mengalami peningkatan hingga mencapai 7,2 ton per hektare.
Benih padi varietas Inpago 13 ini diperoleh dari Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi melalui skema kerja sama dengan off taker CV Warga Mandiri dengan opsi pembelian langsung hasil panen petani.
"Saya terus melakukan koordinasi dan komunikasi baik dengan para petani maupun dengan dinas serta off taker agar benih padi Inpago 13 ini dapat terus disalurkan kepada petani," katanya.
Sekretaris Desa Karangmulya, Kecamatan Bojongmangu Ajun mengapresiasi kerja sama pemerintah daerah demi meningkatkan produktivitas hasil pertanian khususnya di wilayah itu dengan mengembangkan benih padi Inpago 13.
Baca juga: IPB University kembangkan benih padi cerdas iklim
Baca juga: Tiga kecamatan di Bekasi masuk awal musim panen