Banda Aceh (ANTARA) - Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyatakan musyawarah turun sawah yang digelar di daerah itu setiap tahunnya merupakan bagian untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian terutama komoditas padi.

“Musyawarah turun sawah ini ikut menentukan jadwal turun ke sawah dengan melibatkan instansi dan pihak terkait agar saat musim tanam tersedia air yang cukup,” kata Muhammad Iswanto di Kecamatan Kuta Malaka, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya saat rapat turun ke sawah Musim Tanam (MT) Gadu 2024 dan Rendengan tahun 2025 yang diwakili Asisten II Setdakab Aceh Besar M Ali di Aula Balai Penyuluh Pertanian, Samahani.

Ia menjelaskan dalam pertemuan tersebut pihaknya ikut membahas penjadwalan distribusi air sehingga kebutuhan air tercapai secara maksimal ke area persawahan masyarakat.

Baca juga: Distan Bekasi ajak generasi muda turun ke sawah

Dalam kegiatan yang turut dihadiri Kadis PUPR dan BMKG, ia berpesan agar distribusi air irigasi diatur sebaik mungkin dan dapat dijangkau ke seluruh area persawahan secara terjadwal.

“Lakukan gerakan gotong royong bersama yang digerakkan oleh para camat dan koordinator Balai Penyuluhan Pertanian di tingkat Kecamatan masing-masing. Persiapkan sarana produksi dengan baik, benih, pupuk dan alsintan diupayakan tersedia dan tercukupi untuk memperlancar proses budidaya," katanya.

Kadistan Aceh Besar Jafar SP menambahkan dalam pertemuan tersebut pihaknya juga ikut membahas terkait ketersediaan pupuk bersubsidi, distribusi air dan penggunaan benih unggul untuk meningkatkan produktivitas hasil panen.

Baca juga: "Mambantai kabau nan gadang turun ka sawah" dijadikan warisan budaya

Baca juga: Upacara adat 'Appalili' digelar Raja Marusu pertanda awal musim tanam


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024