"Kami sangat mengapresiasi dan merasa sangat senang karena Morimitsu dan AAI telah menjadi bagian dalam pengembangan SDM industri di Indonesia,” ujar Masrokhan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dirinya menjelaskan Morimitsu Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri energi dan manufaktur permesinan. Sedangkan, AAI adalah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi pengembangan bisnis dan energi terbarukan.
Menurut dia dalam realisasinya, kerja sama ini akan melibatkan unit pendidikan vokasi milik Kemenperin, yakni Politeknik ATI Makassar, sehingga bisa mendapatkan kesempatan praktik kerja di kedua perusahaan itu, dan setelah lulus para mahasiswa berpotensi untuk bekerja di Jepang.
"Kami yakin bahwa kunjungan kerja ini akan memberi kami wawasan yang berharga yang ke depannya dapat kami terapkan dalam pengembangan SDM industri di Indonesia,” ujar Masrokhan.
Adapun Kemenperin saat ini memiliki 13 perguruan tinggi dan sembilan SMK yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, jumlah lulusan SMK dan perguruan tinggi milik Kemenperin mencapai 6.000 orang per tahun.
Seluruh unit pendidikan vokasi Kemenperin telah melaksanakan penerimaan mahasiswa dan siswa baru yang dibuka melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) bersama pada 2 – 31 Mei 2024 dengan total jumlah pendaftar sebanyak 50.737 orang.
Baca juga: Kepala BPSDMI: Kebutuhan SDM industri 682 ribu orang per tahun
Baca juga: Kemenperin perkuat SDM industri alat berat melalui kerja sama vokasi
Baca juga: Menperin: Peningkatan kualitas SDM sawit optimalkan hilirisasi