Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendes PDTT di Jakarta pada Selasa malam, Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan salah satu cita-cita dari Bumdesa bersama LKD ialah lahirnya Bank Desa.
Menurutnya, Bank Desa merupakan akumulasi Bumdesa bersama LKD yang membentuk PT lembaga keuangan mikro (LKM) dengan mendapat pendampingan dari OJK sehingga dapat mendirikan bank, dengan saham yang dimiliki oleh desa dan selanjutnya dikembangkan dari desa.
Baca juga: Mendes PDTT ingin wujudkan bank desa di sisa masa jabatannya
Baca juga: Mantan Mendes PDTT ingatkan kepemimpinan di dunia bisnis
Pihaknya meyakini bahwa pemerintah pusat tidak akan tinggal diam jika Bank Desa dapat membuktikan keberhasilannya, sehingga nantinya membuka jalan untuk pendampingan modal dari pemerintah pusat.
“Saya yakin ini bukan mimpi yang muluk-muluk, asal kita kerjakan dengan serius. Instrumennya sangat mendukung, kita punya OJK, kita punya pemerintahan yang sangat peduli terhadap pemberdayaan,” cakapnya.
Lebih jauh, ia mengatakan kehadiran Bank Desa bukan pula menjadi pesaing bagi bank yang telah ada, melainkan justru menjadi pilihan baru selain Bank BUMN yang telah lebih dulu melayani masyarakat desa. Dengan begitu, keuntungan dari Bank Desa dapat kembali ke desa karena dibangun dari basis desa.
“Ini kan modalnya milik desa, dikelola dari desa, oleh desa untuk desa, keuntungannya nanti kembali ke desa. Kita upaya untuk bisa ada pilot project mudah-mudahan bisa sinergi dengan OJK. Rencana dimulai dari Malang,” ujarnya.
Karena itu, ia menambahkan pihaknya tengah berupaya untuk bisa melakukan pilot project Bank Desa yang bersinergi dengan OJK dalam waktu dekat.*