"Seismograf merekam erupsi itu dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 354 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Richard Chaniago, dalam laporan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: TNI dukung BPBD jaga keselamatan warga erupsi Gunung Ibu
Baca juga: Pemkab Halmhera Barat siapkan lokasi pengungsian erupsi gunung Ibu
Dalam waktu delapan hari berada pada tingkat aktivitas siaga, Gunung Ibu tercatat telah mengalami tiga kali erupsi yang menghasilkan awan abu setinggi lima kilometer dan satu kali erupsi dengan kolom abu mencapai empat kilometer.
PVMBG merekomendasikan penduduk di sekitar Gunung Ibu agar tidak beraktivitas mendaki dan mendekati gunung itu dalam radius tiga kilometer dan perluasan sektoral berjarak lima kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.
Jika terjadi hujan abu, penduduk yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.
Bagi penduduk yang berada di Desa Duono, Tukuoko, Goin, Togorebasu, Sangajinyeku, Toguis, Todoke, dan Borona yang berada lebih dari empat kilometer dari bukaan kawah di bagian utara harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari pemerintah daerah.
Gunung Ibu memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut terletak di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Baca juga: PVMBG: Gunung Ibu meletus dua kali cukup besar, berdurasi lama
Baca juga: Letusan Gunung Ibu ciptakan badai petir vulkanik saat dini hari