Pemkab Halmahera Barat telah lakukan siaga, mulai dari menyiapkan tenda di titik pengungsian dan berbagai kebutuhan untuk warga korban erupsi Gunung Ibu
Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat, Maluku Utara, telah menerjunkan tim dan menyiapkan lokasi pengungsian di Desa Gam Ici untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Ibu.

"Memang, intensitas Gunung Ibu meningkat, akibatnya warga panik, sehingga Pemkab Halmahera Barat melalui BPBD setempat bersama TNI/Polri telah melakukan langkah-langkah mulai dari edukasi terkait dengan penanganan bencana letusan Gunung Ibu hingga persiapkan lokasi pengungsian bagi warga korban erupsi," kata Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Barat Djufri Muhammad dihubungi di Jailolo, Sabtu..

Saat ini pihaknya telah mendistribusikan masker kepada warga terdampak erupsi Gunung Ibu, meskipun abu vulkanik tidak terlalu berdampak ke permukiman warga, karena terbawa angin bertiup ke arah timur.

"Pemkab Halmahera Barat telah lakukan siaga, mulai dari menyiapkan tenda di titik pengungsian dan berbagai kebutuhan untuk warga korban erupsi Gunung Ibu," katanya. 

Baca juga: Gunung Ibu semburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter

Gunung Ibu masih berstatus Siaga. Kendati demikian warga diimbau waspada dan jangan dulu beraktivitas di sekitar gunung.  Erupsi Gunung Ibu  menciptakan fenomena alam berupa badai petir seiring dengan lontaran lava pijar dan abu vulkanik yang keluar dari kawah gunung api tersebut.

Sementara itu Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan letusan yang terjadi Sabtu (11/5) pukul 00.24 WIT menghasilkan kolom abu setinggi empat kilometer.

"Lontaran lava pijar tinggi lebih kurang 800 meter di atas puncak," ujarnya.

Baca juga: Letusan Gunung Ibu ciptakan badai petir vulkanik saat dini hari

Sedangkan lontaran lava pijar jatuh sampai 1.000 meter di bawah bibir kawah. Suara dentuman dan gemuruh yang timbul akibat letusan terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.

Badai petir vulkanik yang tercipta saat erupsi timbul akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas. Situasi itu lantas menimbulkan loncatan muatan listrik.

Hendra menyampaikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa erupsi yang terjadi dini hari tadi.

"Perkampungan jaraknya di luar rekomendasi Badan Geologi. Lontaran lava pijar diperkirakan kurang lebih 1 kilometer dari pusat erupsi dan kolom erupsi kurang lebih tercatat 4.000 meter," katanya.

Baca juga: Gunung Ibu di Halmahera Barat naik status menjadi siaga

 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024