Mantan PM Tunisia: Kerja sama Afrika, Indo-Pasifik demi makmur bersama
3 Mei 2024 18:09 WIB
Mantan perdana menteri Tunisia Mehdi Jomaa menyampaikan pernyataannya dalam agenda "Jakarta Futures Forum: Blue Horizons, Green Growth" di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2024). ANTARA/Nabil Ihsan.
Jakarta (ANTARA) - Penguatan hubungan antara negara-negara Indo-Pasifik dengan negara-negara Afrika menjadi salah satu cara mencapai manfaat dan kemakmuran bersama di tengah ketidakpastian global, kata mantan perdana menteri Tunisia Mehdi Jomaa.
Ia menegaskan bahwa kerja sama antara Indo-Pasifik dan Afrika harus diperkuat di tengah meruncingnya rivalitas antara kuasa-kuasa besar dunia, yang di saat yang sama juga berupaya mendekati negara-negara di dua kawasan tersebut demi menancapkan pengaruhnya.
“Saya yakin sekali memperdalam hubungan diplomatik dengan negara-negara Afrika melalui interaksi tingkat tinggi dan mendukung posisi Afrika di forum internasional akan amat sesuai dengan kepentingan negara-negara Indo-Pasifik,” kata Jomaa dalam pernyataan yang ia sampaikan di Jakarta Futures Forum di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan penguatan hubungan tersebut akan memajukan rasa saling paham dan mengembangkan hubungan kerja sama yang berdasar pada sikap saling menghargai dan berorientasi pada tujuan bersama.
Selain hubungan diplomatik, PM Tunisia periode 2014--2015 itu menyebut penguatan kerja sama ekonomi juga harus dikejar oleh negara-negara Indo-Pasifik dan Afrika, khususnya dalam sektor kunci seperti teknologi, infrastruktur, dan pendidikan.
“Investasi tersebut harus diterapkan melalui cara-cara berkelanjutan dan dengan penguatan inklusivitas bagi wanita dalam dinamika ekonomi,” ucap dia.
Baca juga: Praktisi nilai Indonesia dapat gandeng Afrika perluas Indo-Pasifik
Jomaa yang sempat menjadi menteri industri Tunisia pada 2013--2024 itu, juga mengingatkan supaya kerja sama ekonomi untuk membangun komunitas lokal dilakukan tanpa memberatkan mereka dengan utang-utang yang berlebihan.
Tindakan ketiga yang perlu diambil negara-negara Indo-Pasifik, kata dia, adalah mendukung multilateralisme, yaitu dengan mendukung negara-negara Afrika untuk berperan aktif dalam forum internasional, seperti PBB, dan di antara negara-negara Selatan dalam membentuk agenda global.
“Selain itu, kita juga harus mendorong pertukaran budaya dan pertukaran antar-individu, memperbanyak beasiswa dan inisiatif pariwisata yang menjembatani rakyat antara negara-negara Indo-Pasifik dan Afrika,” kata dia.
Jomaa mengatakan bahwa pendekatan budaya akan membuat rakyat dari kawasan Afrika dan Indo-Pasifik semakin mengenal dan mendukung satu sama lain dalam upaya memperkuat hubungan jangka panjang.
Baca juga: Akademisi: Indonesia-India harus jadi penentu nasib Indo-Pasifik
Ia menegaskan bahwa kerja sama antara Indo-Pasifik dan Afrika harus diperkuat di tengah meruncingnya rivalitas antara kuasa-kuasa besar dunia, yang di saat yang sama juga berupaya mendekati negara-negara di dua kawasan tersebut demi menancapkan pengaruhnya.
“Saya yakin sekali memperdalam hubungan diplomatik dengan negara-negara Afrika melalui interaksi tingkat tinggi dan mendukung posisi Afrika di forum internasional akan amat sesuai dengan kepentingan negara-negara Indo-Pasifik,” kata Jomaa dalam pernyataan yang ia sampaikan di Jakarta Futures Forum di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan penguatan hubungan tersebut akan memajukan rasa saling paham dan mengembangkan hubungan kerja sama yang berdasar pada sikap saling menghargai dan berorientasi pada tujuan bersama.
Selain hubungan diplomatik, PM Tunisia periode 2014--2015 itu menyebut penguatan kerja sama ekonomi juga harus dikejar oleh negara-negara Indo-Pasifik dan Afrika, khususnya dalam sektor kunci seperti teknologi, infrastruktur, dan pendidikan.
“Investasi tersebut harus diterapkan melalui cara-cara berkelanjutan dan dengan penguatan inklusivitas bagi wanita dalam dinamika ekonomi,” ucap dia.
Baca juga: Praktisi nilai Indonesia dapat gandeng Afrika perluas Indo-Pasifik
Jomaa yang sempat menjadi menteri industri Tunisia pada 2013--2024 itu, juga mengingatkan supaya kerja sama ekonomi untuk membangun komunitas lokal dilakukan tanpa memberatkan mereka dengan utang-utang yang berlebihan.
Tindakan ketiga yang perlu diambil negara-negara Indo-Pasifik, kata dia, adalah mendukung multilateralisme, yaitu dengan mendukung negara-negara Afrika untuk berperan aktif dalam forum internasional, seperti PBB, dan di antara negara-negara Selatan dalam membentuk agenda global.
“Selain itu, kita juga harus mendorong pertukaran budaya dan pertukaran antar-individu, memperbanyak beasiswa dan inisiatif pariwisata yang menjembatani rakyat antara negara-negara Indo-Pasifik dan Afrika,” kata dia.
Jomaa mengatakan bahwa pendekatan budaya akan membuat rakyat dari kawasan Afrika dan Indo-Pasifik semakin mengenal dan mendukung satu sama lain dalam upaya memperkuat hubungan jangka panjang.
Baca juga: Akademisi: Indonesia-India harus jadi penentu nasib Indo-Pasifik
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: