London (ANTARA News) - Kopi Indonesia yang berasal dari berbagai daerah sangat digemari para pengunjung Paviliun Indonesia di pameran pariwisata WTM London yang berlangsung di Gedung Excel London mulai 4 sampai 7 November.

"Kami menyediakan berbagai macam kopi," ujar Deryl Juniar seorang barista dari Santino Coffee yang bertugas menyediakan kopi kepada pengunjung paviliun Indonesia di pameran pariwisata WTM London kepada ANTARA London, Rabu.

Aroma kopi yang semerbak mengundang pengunjung paviliun Indonesia yang tampil dengan ikon berupa kapal Phinisi merefleksikan penghargaan bangsa Indonesia terhadap budaya bangsa, untuk mencicipi kopi asli dari Indonesia.

Deryl mengatakan banyak pengunjung yang bertanya tentang asal kopi, dan umumnya pengunjung yang rela antri untuk mencicipi kopi Gayo yang berasal dari Aceh.

Menurut Deryl, adapun kopi yang dipromosikan di antaranya adalah kopi Aceh Gayo, kopi Papua Wamena, kopi Bali Kintamani dan kopi Toraja Mamasa.

Antusias pengunjung "Coffee Corner" di anjungan Indonesia sangat banyak dan beberapa pengunjung menikmati kopi asli Indonesia yang dibawa langsung dari daerahnya. Kopi yang khusus didatangkan dari daerah masih berupa kopi mentah dan baru diolah di Jakarta untuk bisa disajikan langsung kepada pengunjung.

Salah seorang pengemar kopi asal London mengatakan bahwa ia sangat suka akan rasa dan aroma kopi yang disajikan. "Aromanya sangat harum dan rasanya asli kopi," ujar salah seorang pengunjung.

Coffee Corner Indonesia di paviliun Indonesia setiap hari menyediakan sebanyak 500 cangkir. "Saya membawa 20 kilo coffee bean dari empat jenis daerah yang berbeda," ujar Deryl sambil memperlihatkan kopi yang dibawanya.

Pria remaja lulusan fakultas ekonomi di salah satu universitas swasta di Jakarta ini, juga mengatakan sangat bangga akan kekayaan alam Indonesia salah satunya adalah kopi. Apalagi Indonesia dikenal sebagai salah satu pengekspor kopi nomor empat terbesar di dunia.

Kehadiran di WTM London tidak disia-siakanya untuk mempromosikan kopi Indonesia kepada pengunjung WTM London dan hasilnya sangat memuaskan karena banyak pengunjung yang tertarik ingin mencoba kopi Indonesia.

Pengalaman pertama mengunjungi kota London sangatlah berkesan bagi pria 25 tahun ini karena dia mengetahui betapa sangat antusias orang-orang mengunjungi WTM London 2013 untuk mencoba kopi Indonesia.

"Saya bangga ikut dalam tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempromosikan kopi Indonesia," ujarya selain memberikan kopi kepada pengunjung, Deryl juga memperkenalkan cara minum khas dari Indonesia yaitu kopi tubruk (kopi yg dituangkan ke alas cangkir lalu diminum).

Dalam pameran WTM kali ini, Coffee Corner Indonesia tidak hanya menyediakan kopi tubruk tetapi juga berbagai macam jenis kopi seperti Americano, Espresso, Cappuchino dan Cafe Latte.

Deryl berharap kopi Indonesia bisa lebih dikenal di dunia dan sebagai orang Indonesia bangga karena mempunyai kopi yang sangat enak dibandingkan dengan kopi dari negara lainnya.