Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dr Rizky Lukman Hakim mengatakan, perempuan sering buang air kecil tidak selalu berarti gangguan ginjal.
Rizky menjelaskan, anatomi saluran kemih perempuan berbeda dengan laki-laki, dan perbedaan di antara keduanya hanya tiga sampai lima centimeter. Oleh karena itu, ujarnya, wajar apabila perempuan lebih sering buang air kecil.
"Jadi setiap tiga sampai empat jam sekali kita kencing itu masih normal. Salah satu memang yang menandakan fungsi ginjal kita bagus ya kita minum banyak kita kencingnya lancar," katanya dalam “Menjaga Ginjal Tetap Sehat, Penting untuk Kita!” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, selain frekuensi buang air kecil yang disebutkan, warna air seni yang jernih atau sedikit kuning juga menunjukkan bahwa kondisi ginjal seseorang sehat. Justru yang perlu diwaspadai adalah ketika air seninya berwarna pekat.
Dokter itu menjelaskan sebagai respons dari pertanyaan mengenai perempuan yang sering menahan keinginan buang air kecil yang kerap muncul setelah minum banyak, kurang lebih dua liter.
Dia mengatakan, justru kalau sering menahan keinginan buang air kecil, hal itu dapat menyebabkan gangguan pada saluran kemih.
Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan tentang kondisi 'overactive bladder' atau kandung kemih overaktif, yang kerap dialami perempuan muda yang aktif secara seksual, atau punya kadar stres yang tinggi.
Rizky menjelaskan, perempuan yang volume air seninya lebih banyak dibandingkan volume cairan yang dikonsumsi sebelumnya belum tentu mengalami gangguan ginjal, dan bisa jadi mereka memiliki kondisi kandung kemih overaktif tersebut. Menurutnya, perlu pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
Dokter itu menyebut bahwa ginjal adalah organ yang penting, karena meski ukuran ginjal orang dewasa kurang lebih sebesar kepalan tangan manusia, tetapi kerjanya sangat berat, antara lain menyaring kurang lebih 200 liter darah tiap harinya, membuang berbagai kelebihan limbah seperti garam, mineral, dan urea, menjaga keseimbangan air dalam tubuh, dan mengatur tekanan darah.
"Jadi jagalah kesehatan ginjal kita dengan konsumsi air yang cukup, air putih dengan kualitas dan kualitas yang cukup, kemudian makan makanan yang sehat, dan kemudian aktivitas tubuh yang cukup. Jangan sampai dengan kita mengesampingkan aktivitas tubuh justru kita mendapatkan komplikasi yang bermacam-macam," katanya.
Baca juga: Tips untuk jaga kesehatan ginjal
Baca juga: RSUP Adam Malik sukses transplantasi ginjal untuk ketujuh kalinya
Baca juga: RSUP Fatmawati Jakarta berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal
Dokter: Perempuan sering pipis belum tentu berarti gangguan ginjal
6 Maret 2024 19:48 WIB
Ilustrasi ginjal (ANTARA/Shutterstock/SewCream)
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: