BPS memulai penyajian data perekonomian dan inflasi Kabupaten Mukomuko sejak Januari 2024 ini. Untuk Januari ini, inflasi di Kabupaten Mukomuko dicatat sebesar 0,12 persen (mtm).
"Karena ini baru pertama, jadi yang disajikan data sama dengan data bulan ke bulan (mtm), belum inflasi tahunan, belum punya apa namanya data pembanding series," kata dia.
Untuk inflasi Mukomuko pada Januari 2204 ini, kata Win Rizal, pendorong terbesarnya adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga.
Baca juga: Inflasi Provinsi Bengkulu 2023 sebesar 3,09 persen
Baca juga: BPS: Pengangguran di Bengkulu turun 0,17 persen
Kemudian, pada urutan kedua terbesar memberikan andil inflasi yakni penyediaan makanan dan minuman restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.Baca juga: Inflasi Provinsi Bengkulu 2023 sebesar 3,09 persen
Baca juga: BPS: Pengangguran di Bengkulu turun 0,17 persen
Sementara, kelompok makanan minuman dan tembakau yang hampir sepanjang tahun di 2023 mendorong inflasi di Provinsi Bengkulu, kata Win Rizal di Kabupaten Mukomuko pada Januari 2024 ini malah dicatat mengalami deflasi.
"Jadi untuk wilayah Mukomuko makanan dan minuman memang deflasi dalam perhitungan angka inflasi Bengkulu," kata dia.
Kemudian untuk jenis komoditas, Win Rizal mengatakan komoditas daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Mukomuko, diikuti bawang merah, tomat, biaya kontrak rumah dan komoditas wortel.
Untuk penyumbang andil deflasi Mukomuko, komoditas cabai merah menyumbang deflasi tertinggi yang diikuti, cabai rawit, kacang panjang, ikan Tongkol dan telepon seluler.
Baca juga: BPS sebut neraca perdagangan Bengkulu surplus 156,80 juta dolar AS
Baca juga: BPS: Perekonomian Bengkulu triwulan II tumbuh 6,73 persen
Kemudian untuk jenis komoditas, Win Rizal mengatakan komoditas daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Mukomuko, diikuti bawang merah, tomat, biaya kontrak rumah dan komoditas wortel.
Untuk penyumbang andil deflasi Mukomuko, komoditas cabai merah menyumbang deflasi tertinggi yang diikuti, cabai rawit, kacang panjang, ikan Tongkol dan telepon seluler.
Baca juga: BPS sebut neraca perdagangan Bengkulu surplus 156,80 juta dolar AS
Baca juga: BPS: Perekonomian Bengkulu triwulan II tumbuh 6,73 persen