Jakarta (ANTARA News) - Beberapa warga Ibu kota sepakat jika pendatang baru harus memiliki keahlian tertentu.

Fenomena pemudik yang datang dengan membawa serta keluarga ke Jakarta sedikit meresahkan warga Jakarta.

"Mereka harus punya skill, kalau tidak percuma, paling cuma bikin padat saja, Jakarta sudah macet," kata Sulaiman (37) warga asli Sawah Besar yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek, Minggu.

Sulaiman bukannya khawatir soal perebutan lapangan pekerjaan dengan para pendatang yang mungkin terjadi.

"Saya percaya rejeki ada jatahnya masing-masing, kalau memang rejeki kita ya tidak mungkin bisa salah, saya cuma tidak mau Jakarta tambah sumpek saja," katanya.

Senada dengan Sulaiman, Ahmadi (28) mengatakan pendatang harus datang dengan skill dan perencanaan yang matang mengenai masa depan mereka.

"Jangan nanti malah jadi beban keluarga dan pemerintah, oleh sebab itu sebelum kemari yakinkan dulu mau bekerja di mana dan apa sesuai dengan keahlian," kata Ahmadi.

Puncak arus balik yang diprediksi akan terjadi hari ini di berbagai titik kedatangan seperti stasiun kereta api dikhawatirkan akan menjadi pintu masuk bagi para pendatang tanpa keahlian.

Prediksi penumpang arus balik tahun ini di empat stasiun wilayah Daop 1 (Stasiun Gambir, Pasar Senen, Kota dan Tanjung Priok) sebanyak 31.000 orang.(*)