London (ANTARA News) - Para arkeolog telah menemukan sebuah peti di dalam peti yang misterius dari lokasi penggalian di lahan parkir Leicester, tempat ditemukannya sisa jenazah Raja Inggris Richard III yang dikubur 500 tahun lalu.

Para ahli yang kembali ke lokasi bekas gereja Grey Friars pada awal Juli untuk mempelajari lebih lanjut tentang daerah itu menemukan sebuah peti batu utuh yang berisi peti mati di dalamnya, demikian laporan Reuters.

Tim arkeolog universitas yang sama dengan tim penemu kerangka Raja Inggris Richard III di reruntuhan gereja itu, sekarang bekerja di bawah Departemen Layanan Sosial Dewan Kota Leicester.

"Bagi saya, ini sama menyenangkan seperti menemukan Richard III. Kami masih tidak tahu siapa yang ada di dalam - jadi masih ada tanda tanya besar," kata Mathew Morris, direktur lokasi penggalian dari Universitas Leicester bagian Arkeologi, sebagaimana dikutip dalam pengumuman temuan di laman universitas.

"Tak satu pun dari kami dalam tim pernah melihat peti mati yang berada di dalam peti mati batu sebelumnya. Kami sekarang perlu mencari tahu bagaimana cara membuka peti dengan aman, karena kami tidak ingin merusak isinya ketika kami membuka tutupnya. "

Butuh delapan orang untuk mengangkat tutup batu dari peti mati terluar, yang berukuran lebih dari 2 meter, lebar 60 cm di salah satu ujungnya dan lebar 30 cm di sisi yang lain, kata universitas itu.

Uji laboratorium akan dilakukan pada peti mati yang yang ditemukan di dalam peti batu itu sebelum peti itu dibuka namun arkeolog menduga mungkin peti itu bersisi sisa jenazah salah satu biara pendiri gereja atau seorang biarawan abad pertengahan.

Kuburan itu bisa jadi milik salah satu dari tiga tokoh penting yang diketahui dimakamkan di biara tersebut, yaitu Peter Swynsfeld, yang meninggal pada tahun 1272, William of Nottingham, yang meninggal pada tahun 1330 - yang keduanya merupakan pimpinan gereja Grey Friar di Inggris - atau Sir William de Moton dari Peckleton, yang meninggal antara tahun 1356 dan 1362.


Penerjemah: GNC Aryani