Jakarta (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meminta para pekerja migran Indonesia untuk menyiapkan mental sebelum berangkat ke negara penempatan agar dapat bekerja dengan baik sehingga citra positif Indonesia tetap terjaga.

"Banyak pekerjaan migran yang kaburan dari sektor perikanan, itu dikeluhkan pihak Korea Selatan, ini memalukan negara kita, akibat satu dua orang. Makanya kuatkan mental sebelum berangkat ke negara penempatan," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani di Jakarta, Selasa.

Dalam acara pelepasan 44 pekerja migran Indonesia skema Government to Government (G to G) ke Korea Selatan, ia mengingatkan pekerja migran senantiasa mengingat tujuan awal bekerja di Korea Selatan.

"Jangan sampai karena seringnya pekerja migran Indonesia kabur, menyebabkan pihak Korea Selatan menutup peluang kerja untuk Indonesia ke depannya sehingga menutup kesempatan kerja teman-teman sebangsa di masa depan," katanya.

Sebagai penyumbang devisa terbesar kedua RI, BP2MI akan terus berupaya menyuarakan keberpihakan kepada pekerja migran Indonesia dengan berbagai cara, seperti pembangunan fasilitas fast track jalur cepat keimigrasian, help desk, lounge Very Very Important Person (VVIP) hingga Kredit Tanpa Agunan (KTA) Bank BNI.

Baca juga: BP2MI telah berangkatkan 84 tenaga keperawatan ke Jerman

Saat ini, BP2MI juga telah mendorong pembebasan bea pajak masuk barang-barang milik pekerja migran Indonesia kepada sejumlah kementerian.

"Sekarang saya sedang mendorong Direktorat Bea Cukai di Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian PUPR, untuk mewujudkan relaksasi pajak barang masuk, pembebasan biaya IMEI, serta rumah subsidi untuk para pekerja migran Indonesia," katanya.

Ia menekankan BP2MI tetap berjuang memberi para pahlawan devisa dengan berbagai fasilitas, layaknya pahlawan sesungguhnya.

"Maka di luar negeri jagalah perilaku, dan buat Indonesia membanggakan di mata dunia," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Benny juga menyampaikan bahwa tren penempatan pekerja migran Indonesia terus mengalami peningkatan. Tercatat pada 2021 sebanyak 72.624 penempatan pekerja migran Indonesia.

Pada 2022 meningkat menjadi 200.761 penempatan PMI dan pada tahun ini hingga 5 November 2023 sudah mencapai 240.535 penempatan pekerja migran Indonesia.

"Pada 2023 ini kita menargetkan 250.000 penempatan pekerja migran Indonesia, target tahun ini insyaallah tercapai," katanya.

Baca juga: BP2MI kuatkan soliditas Satgas Sikat Sindikat perbaiki tata kelola PMI
Baca juga: BP2MI pecat pegawai yang lakukan pungli di Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: BP2MI masifkan sosialisasi cegah TPPO pekerja migran Indonesia