"Harapan kami Bapak Jokowi harus menjaga persatuan dan kesatuan terutama pesta demokrasi ini. Kami mohon supaya bapak sebagai pembina politik dapat menjaga pelaksanaan demokrasi untuk berjalan seadil-adilnya dan sejujurnya demi mencapai regenerasi kepemimpinan bangsa Indonesia ke depan," kata Tokoh Adat Desa Sunu, Nithanel Benu di Desa Sunu, Kabupaten TTS, Sabtu (21/10).
Ritual adat dimulai dengan natoni atau tutur adat sembari mengelilingi Patung Presiden RI yang terbangun di atas puncak Bukit Sunu.
Selanjutnya, para tetua adat duduk di depan patung sembari melakukan ritual dengan bahasa adat kepada alam semesta.
Nithanel mengatakan ritual adat itu dilakukan di depan patung Jokowi karena mereka tidak bisa berhadapan langsung dengan presiden di Istana Negara.
Baca juga: Ritual Panas Pela lima negeri di Ambon upaya pelestarian budaya
Mereka berharap Jokowi dapat menjaga keanekaragaman bahasa serta adat istiadat yang tersebar di Indonesia.
Selain itu Jokowi juga diharapkan menjadi pemimpin yang berkualitas untuk menjaga kesatuan dan persatuan.
"Jangan mengutamakan suku, keluarga, agama, kepentingan pribadi lain, tapi kita harus menjunjung tinggi kepentingan umum, kebijakan umum, demi menjaga kelestarian negara ini," ucapnya.
Lebih lanjut ia berharap pergantian pemimpin negara dalam pesta demokrasi nanti dapat berjiwa nasionalis dan berkebangsaan sehingga persatuan dan kesatuan dapat terjaga dan terjamin.
"Kita di bawah naungan Bhinneka Tunggal Ika. Kami ritual supaya ada restu Tuhan melalui doa kecil kami," katanya menandaskan.
Sementara itu Kepala Desa Sunu Yakob Kase berbangga dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini.
Siapa pun yang terpilih menjadi kepala negara menggantikan Presiden Joko Widodo, Yakob berharap dapat melanjutkan perjuangan untuk pembangunan desa.
Baca juga: Tokoh adat di Sabu Raijua gelar ritual untuk penguburan paus
Baca juga: Umat Islam Maluku Tengah siapkan ritual adat 7 Syawal usai Idul Fitri