Lokasi pengambilan sapu lidi oleh 100 warga Mamala yang diketuai Bangsa Wakang ini di hutan Dusun Arehu (Air Besar) Negeri Passo, Kecamatan Baguala Kota Ambon dan letaknya cukup jauh
Ambon (ANTARA) - Umat Islam di Negeri Mamala, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi  Maluku, menyiapkan tradisii adat 7 Syawal usai Idul Fitri 1443 Hijriah dengan prosesi pengambilan sapu lidi.

"Lokasi pengambilan sapu lidi oleh 100 warga Mamala yang diketuai Bangsa Wakang ini di hutan Dusun Arehu (Air Besar) Negeri Passo, Kecamatan Baguala Kota Ambon dan letaknya cukup jauh," kata Kasie Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, Ipda Moyo Utomo di Ambon, Sabtu.​​​​​​​

​​​​​​​Dalam pengambilan sapu lidi itu, katanya, Bhabinkamtibmas Polri Negeri Mamala, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah, Bripka Amran Marwapey mengawal 100 warga desa yang melakukan pengambilan sapu lidi untuk persiapan tradisi adat 7 Syawal itu.

Menurut dia selain Bhabinkamtibmas, kegiatan pengambilan sapu lidi tersebut juga dihadiri Babinsa TNI Negeri Mamala, Serda M. Kiang bersama tiga personel Polsek Leihutu dan delapan personel Polsek Baguala dipimpin Kanit Binmas, Aiptu Melkon Matuankotta.

Sementara tokoh adat Mamala, Bangsa Wakang mengatakan, ritual "pukul sapu" merupakan tradisi masyarakat adat Mamala dan juga di Desa Morela yang setiap tahun dilakukan dan menarik minat wisatawan domestik serta mancanegara.

Ritual ini dilangsungkan setiap 7 Syawal setelah perayaan Idul Fitri dan sudah menjadi salah satu objek wisata.

Ia menjelaskan "pukul sapu" Mamala merupakan warisan leluhur yang sudah berlangsung sejak abad XVII, dimana para peserta saling memukul bagian perut, dada, atau punggung hingga bengkak dan berdarah, kemudian diusap dengan minyak atziri yang terbuat dari rempah-rempah seperti cengkih dan pala.

"Jadi sebagai persiapan awal, kami bersama 100 warga didampingi aparat keamanan, baik Bhabinkamtibmas dan Babinsa bersama anggota Polsek Leihitu telah mengambil sapu lidi di Dusun Arehu, Negeri Passo," demikian Bangsa Wakang.

Baca juga: Sekura tradisi turun-temurun di Lampung Barat pada bulan Syawal

Baca juga: Keraton Kanoman Cirebon gelar Grebeg Syawal secara terbatas

Baca juga: Ratusan warga berebut Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta

Baca juga: Warga Lombok lanjutkan tradisi puasa Syawal


 
Sebagian dari  100 warga Mamala didampingi Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta anggota Polsek Leihitu dan Baguala mengawal pengambilan sapu lidi untuk persiapan ritual adat 7 Syawal 1443 Hijriah di Maluku Tengah, Provinsi Maluku. (7/5/2022) (FOTO ANTARA/HO-Polresta Polresta Pulau Ambon dan PP Lease)

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022