Cirebon (ANTARA) - Puluhan petugas gabungan didukung tiga mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menangani kebakaran kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kota Cirebon, Jawa Barat pada Selasa pagi.

"Kami dari pemadam kebakaran menerima laporan dari pihak TPA di sini, kurang lebih pukul 02.00 WIB. Ketika kami tiba di lokasi melihat situasi api sudah membesar," kata Komandan Pleton Damkar Kota Cirebon Dodiyanto di lokasi kejadian di Cirebon, Selasa.

Dia mengatakan petugas gabungan dari berbagai unsur instansi masih melakukan proses pemadaman hingga pukul 08.00 WIB.

Pihaknya memastikan sejumlah titik api berhasil dikendalikan sehingga kebakaran tidak meluas.
Dia menjelaskan kondisi angin yang kencang dan sulitnya medan untuk menjangkau titik api sempat menyulitkan petugas dalam memadamkan kebakaran itu.

"Petugas juga lumayan sulit memadamkan api karena situasi api membumbung. Asap tebal juga lumayan mengganggu penglihatan petugas, makanya kami benar-benar ekstra hati-hati dari jam dua sampai sekarang situasinya," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Semarang: Titik api di TPA Jatibarang terus berkurang
Terkait dengan penyebab kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cirebon belum bisa memastikan, namun area terdampak mencapai 1.500 meter persegi.

Ia mengatakan penanganan kebakaran itu masih berlanjut dengan mengintensifkan suplai air guna membantu petugas mendinginkan titik api.

"Kita cari jarak aman saja. Dugaan api belum bisa kami perkirakan. Penanganan kita pakai suplai air, jangan sampai berhenti. Kita juga dibantu dengan personel gabungan dan lainnya," katanya.

Pergantian pleton pun dilakukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan pemadaman tersebut, sehingga langkah antisipasi untuk meminimalisasi dampak terhadap masyarakat dapat dilakukan secepat mungkin.

Pada 9 September 2023, TPAKopi Luhur, Kota Cirebon terbakar. Api menghanguskan gunungan sampah di TPA setempat seluas sekitar 1,5 hektare.

Baca juga: BNPB kembali operasi “water bombing” atasi kebakaran TPA Sarimukti
Baca juga: Pemadaman dengan "water bombing" di TPA Putri Cempo Solo dilanjutkan