Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, pihaknya memiliki strategi utama dalam menghadirkan energi berkelanjutan di Indonesia, salah satu syaratnya yakni sumber bahan baku yang terus tersedia.

“Jadi kita bukan hanya hijau saja tapi berkelanjutan, sumbernya harus ada terus-menerus dan kita kemudian memiliki kemampuan dalam mengolahnya untuk menjadi energi yang lebih baik yang kita sebut low carbon energy,” ujar Nicke dalam konferensi pers Indonesia Sustanability Forum (ISF) 2023 yang digelar di Jakarta, Kamis.

Dirinya menyebut Pertamina juga telah berkontribusi mendukung program pemerintah mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) yakni melalui program biodiesel yang saat ini pencampuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan bahan bakar nabati jenis crude palm oil (CPO) sebanyak 35 persen yang dikenal dengan B35 atau biodiesel 35.

“Kita bisa lihat dalam beberapa tahun terakhir mendorong program biodisel, sampai sekarang B35 itu berbasis kelapa sawit,” katanya.

Nicke meyakini bio diesel ini merupakan salah satu energi berkelanjutan yang cocok dengan Indonesia karena ketersediaan yang melimpah serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan dari perkebunan, pemrosesan hingga distribusi.

Lebih lanjut, riset dan pengembangan juga dilakukan salah satunya dengan menghadirkan produk lain termasuk produk turunan dari gas dan hidrogen untuk transportasi.

Pengembangan inovasi juga turut dilakukan dengan memanfaatkan pencampuran antara BBM dengan etanol yang berasal dari molases tebu, singkong, sorgum hingga jagung serta limbah tanaman lainnya.

“Itu salah satu produk juga, jadi ada bio energi kita itu ada dari berbasis sawit yang kemudian kita campur dengan diesel, hydrated vegetable oil ada juga bentuknya etanol yang bisa dicampur BBM. Etanol sendiri bisa dari molases tebu, singkong, bisa dari sorgum, jagung dan bisa dari semua limbah dari tanaman ini bisa juga diproses,” pungkasnya.

Adapun hal tersebut saat ini tengah dalam proses pengkajian lebih dalam sehingga diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan pihaknya, tujuan nol persen emisi pada 2060 yang ditargetkan pemerintah dapat tercapai.

Baca juga: Pertamina Sustainability Academy hadir wujudkan nol emisi karbon 2060
Baca juga: Pertamina kembangkan bisnis carbon capture dan gas alam cair
Baca juga: Dirut Pertamina komitmen dukung transisi energi Indonesia di AIPF 2023