KemenPPPA gandeng Tokopedia majukan pengusaha wanita di UMKM
28 Agustus 2023 17:42 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga (tengah) memberikan keterangan terkait pelaksanaan kelas digital UMKM bagi perempuan bersama Tokopedia di Gianyar, Bali, Senin (28/8/2023). ANTARA/Rolandus Nampu
Gianyar (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berkolaborasi dengan Tokopedia menyelenggarakan kelas perempuan maju digital untuk mewujudkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah naik kelas yang berperspektif gender.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga di Giayar, Bali, Senin mengatakan upaya pemberdayaan perempuan tidak hanya akan membuat perempuan berdaya secara ekonomi, tetapi lebih dari pada itu terciptanya ekonomi Indonesia yang inklusif dilandasi oleh perspektif gendernya yang kuat.
"Kegiatan pada hari ini tentunya memiliki nilai yang strategis karena membekali perempuan pelaku UMKM atau perempuan calon wirausaha untuk memiliki keahlian dan keterampilan, memasuki pasar yang saat ini semakin besar dengan muatan teknologi digital," kata Bintang saat membuka diskusi bertema 'Kelas Perempuan Maju Digital Gianyar bagi Penyintas KDRT Bali' bersama Tokopedia di Gianyar, Bali, Senin.
Baca juga: Wali Kota Jaksel berharap wanita anggota IWAPI tingkatkan kreativitas
Bintang mengatakan kelas perempuan maju digital sangat penting mengingat data menunjukan rendahnya partisipasi perempuan di dalam STEM baik science, teknologi, enginering maupun matematik.
Karena itu, Menteri PPPA berharap kegiatan kolaborasi anatara Kemen PPPA, Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Gianyar dengan Tokopedia itu mampu mendorong perempuan untuk memanfaatkan kemudahan teknologi karena di era globalisasi ini mau tidak mau sema pihak harus melek digital.
Menurut keterangan Bintang, indeks pembangunan manusia berdasarkan data tingkat partisipasi angkatan kerja memang pada bagian ketimpangan gender masih melambung tinggi. Namun, data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, dari 65 juta UMKM di Indonesia, 64 jutanya adalah usaha mikro dan dari 64 juta mikro itu, lebih dari setengah dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
Baca juga: Menparekraf puji pengusaha wanita UMKM pulihkan ekonomi
Bintang optimis dengan memaksimalkan potensi perempuan bangsa ini akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Karena itu, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat mengapresiasi hadirnya program kerja sama yang berkelanjutan melalui kelas perempuan maju digital bersama Tokopedia bagi perempuan di seluruh pelosok Indonesia.
Kementerian PPPA, kata Bintang, memiliki lima tugas yang menjadi target sesuai arahan Presiden Joko Widodo salah satunya adalah pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan yang berperspektif gender.
"Kami yakini betul ketika perempuan berdaya secara ekonomi isu-isu lain yang berkaitan dengan pengasuhan, kekerasan, pekerja anak dan perkawinan anak akan bisa kita selesaikan dengan baik," katanya.
Menurut Bintang khusus terkait dengan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan, Kemen PPPA memang mengajak banyak pihak untuk fokus mennagani perempuan prasejahtera, perempuan kepala keluarga dan perempuan penyintas kekerasan.
"Kalau berkaitan dengan perempuan kepala keluarga ketika saya masuk di kementrian ini, ini memang baru dan sampai sekarang ini sudah ada 13,5 juta perempuan prasejahtera dan hampir 49 ribu AO (Account Officer). AO inilah yang kami latih secara TOT (Training of Trainer/pelatihan untuk pelatih) untuk perspektif gendernya,"kata Bintang Puspayoga.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga di Giayar, Bali, Senin mengatakan upaya pemberdayaan perempuan tidak hanya akan membuat perempuan berdaya secara ekonomi, tetapi lebih dari pada itu terciptanya ekonomi Indonesia yang inklusif dilandasi oleh perspektif gendernya yang kuat.
"Kegiatan pada hari ini tentunya memiliki nilai yang strategis karena membekali perempuan pelaku UMKM atau perempuan calon wirausaha untuk memiliki keahlian dan keterampilan, memasuki pasar yang saat ini semakin besar dengan muatan teknologi digital," kata Bintang saat membuka diskusi bertema 'Kelas Perempuan Maju Digital Gianyar bagi Penyintas KDRT Bali' bersama Tokopedia di Gianyar, Bali, Senin.
Baca juga: Wali Kota Jaksel berharap wanita anggota IWAPI tingkatkan kreativitas
Bintang mengatakan kelas perempuan maju digital sangat penting mengingat data menunjukan rendahnya partisipasi perempuan di dalam STEM baik science, teknologi, enginering maupun matematik.
Karena itu, Menteri PPPA berharap kegiatan kolaborasi anatara Kemen PPPA, Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Gianyar dengan Tokopedia itu mampu mendorong perempuan untuk memanfaatkan kemudahan teknologi karena di era globalisasi ini mau tidak mau sema pihak harus melek digital.
Menurut keterangan Bintang, indeks pembangunan manusia berdasarkan data tingkat partisipasi angkatan kerja memang pada bagian ketimpangan gender masih melambung tinggi. Namun, data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, dari 65 juta UMKM di Indonesia, 64 jutanya adalah usaha mikro dan dari 64 juta mikro itu, lebih dari setengah dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
Baca juga: Menparekraf puji pengusaha wanita UMKM pulihkan ekonomi
Bintang optimis dengan memaksimalkan potensi perempuan bangsa ini akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Karena itu, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat mengapresiasi hadirnya program kerja sama yang berkelanjutan melalui kelas perempuan maju digital bersama Tokopedia bagi perempuan di seluruh pelosok Indonesia.
Kementerian PPPA, kata Bintang, memiliki lima tugas yang menjadi target sesuai arahan Presiden Joko Widodo salah satunya adalah pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan yang berperspektif gender.
"Kami yakini betul ketika perempuan berdaya secara ekonomi isu-isu lain yang berkaitan dengan pengasuhan, kekerasan, pekerja anak dan perkawinan anak akan bisa kita selesaikan dengan baik," katanya.
Menurut Bintang khusus terkait dengan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan, Kemen PPPA memang mengajak banyak pihak untuk fokus mennagani perempuan prasejahtera, perempuan kepala keluarga dan perempuan penyintas kekerasan.
"Kalau berkaitan dengan perempuan kepala keluarga ketika saya masuk di kementrian ini, ini memang baru dan sampai sekarang ini sudah ada 13,5 juta perempuan prasejahtera dan hampir 49 ribu AO (Account Officer). AO inilah yang kami latih secara TOT (Training of Trainer/pelatihan untuk pelatih) untuk perspektif gendernya,"kata Bintang Puspayoga.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: