"Saya selaku Kapolda Papua menyayangkan terjadinya insiden tersebut, dan meminta maaf terkait insiden penembakan yang menewaskan Stevanus Wilil," kata Irjen Pol. Fakhiri di Jayapura, Jumat.
Ditegaskan, bila dalam pemeriksaan nantinya terbukti maka yang bersangkutan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Kapolda Papua: Presiden minta penjelasan meningkatnya korban kekerasan
Baca juga: Kapolda Papua: Presiden minta penjelasan meningkatnya korban kekerasan
"Senjata api hendaknya tidak digunakan untuk menyakiti masyarakat, apalagi bergaya seperti 'cowboy'," ucapnya menegaskan.
Ketika ditanya identitas pelaku, Fakhiri mengatakan masih menunggu laporan dari tim Propam Polda Papua.
Insiden penembakan yang menewaskan Stevanus Wilil warga kampung Mulima,Distrik Libarek, Kabupaten Jayawijaya terjadi Senin (10/4) .Ketika ditanya identitas pelaku, Fakhiri mengatakan masih menunggu laporan dari tim Propam Polda Papua.
Akibatnya warga marah dan memblokade jalan di kampung Mulima yang menghubungkan Wamena-Kurulu, namun sejak Kamis (13/4) blokade sudah dibuka sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.
Terungkap nya kasus tersebut, karena dua orang saksi yang memastikan pelakunya adalah anggota Polri yang sedang menuju Karubaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara.