"OJK secara aktif menyampaikan pendapat betapa pentingnya untuk mendukung transisi energi secara bertahap," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers Financing Transition in ASEAN di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Baca juga: BI: Bank Sentral ASEAN berperan dukung transisi keuangan hijau
Taksonomi ASEAN versi kedua secara khusus menyoroti pentingnya aspek sosial dalam kerangka kerja. Dalam perjalanan komitmen bersih nol emisi Indonesia, penting untuk menyeimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial, sebagaimana tercermin dalam pentingnya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penerbitan Taksonomi ASEAN versi kedua, kata Mahendra, merupakan pencapaian yang signifikan bagi perkembangan keuangan berkelanjutan ASEAN.
Baca juga: Menkeu: ASEAN butuh investasi 27 miliar dolar energi terbarukan
Hal tersebut merupakan salah satu prioritas Keketuaan ASEAN Indonesia. Indonesia dan ASEAN perlu menjadi teladan bagaimana menerjemahkan komitmen serta pernyataan tentang keuangan berkelanjutan dan iklim menjadi tindakan nyata, proyek nyata, dan manfaat nyata bagi masyarakat, lingkungan, serta bisnis.