Gempa guncang Pantai Timur Seram Bagian Timur tak berpotensi tsunami
26 Maret 2023 22:05 WIB
Tangkapan layar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono saat rapat dengan Komisi V di DPR, di Jakarta, Selasa (22/11/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi dengan magnitudo 5,1 terjadi di wilayah Pantai Timur Seram Bagian Timur, Maluku, pada Minggu (26/3) pukul 19.41 WIB.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,83 Lintang Selatan (LS)-131,91 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 kilometer arah Barat Laut Tual, Maluku, pada kedalaman 68 kilometer.
Baca juga: BMKG perluas informasi gempa bumi dan tsunami pada pelajar di Kupang
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," katanya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Teor, Wakate, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV MMI dan Pulau-Pulau Kur, Kota Tual dengan skala intensitas III-IV MMI.
Baca juga: BMKG dan BPBD lakukan mitigasi bencana gempa bumi di Surabaya
Kemudian juga dirasakan di Kota Langgur dan Kota Tual berskala intensitas III MMI serta Kota Fakfak, Kota Bula, dan Kota Kaimana dengan skala intensitas II-III MMI.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan hingga pukul 19.56 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Baca juga: Sekolah lapang gempa bumi di Jember wujudkan kesiapsiagaan warga
Masyarakat juga diharapkan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa maupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan.
“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,83 Lintang Selatan (LS)-131,91 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 kilometer arah Barat Laut Tual, Maluku, pada kedalaman 68 kilometer.
Baca juga: BMKG perluas informasi gempa bumi dan tsunami pada pelajar di Kupang
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," katanya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Teor, Wakate, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV MMI dan Pulau-Pulau Kur, Kota Tual dengan skala intensitas III-IV MMI.
Baca juga: BMKG dan BPBD lakukan mitigasi bencana gempa bumi di Surabaya
Kemudian juga dirasakan di Kota Langgur dan Kota Tual berskala intensitas III MMI serta Kota Fakfak, Kota Bula, dan Kota Kaimana dengan skala intensitas II-III MMI.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan hingga pukul 19.56 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Baca juga: Sekolah lapang gempa bumi di Jember wujudkan kesiapsiagaan warga
Masyarakat juga diharapkan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa maupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: