Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung optimistis sektor pariwisata di daerah itu kembali pulih pada 2023, setelah mobilitas masyarakat diperlonggar dengan dicabutnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Setelah kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) resmi dicabut, ada gairah baru di sektor pariwisata, karena mobilitas masyarakat semakin tinggi," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan dengan kembali normalnya pergerakan masyarakat, pihaknya optimistis pada 2023 sektor pariwisata di daerahnya kembali pulih.
Baca juga: Wisatawan luar daerah mulai ramai kunjungi tempat wisata di Lampung
"Pada 2023 ini ditargetkan ada 4,6 juta wisatawan masuk Lampung, karena ada perbaikan keadaan, kami yakin target ini akan terlampaui," katanya.
Makin tingginya mobilitas masyarakat saat ini, katanya, akan dijadikan peluang serta dimanfaatkan untuk menarik banyak wisatawan datang ke Lampung.
"Pergerakan ini yang harus ditangkap sebagai peluang agar mereka bisa datang ke Provinsi Lampung untuk berwisata, sebab di sini banyak destinasi wisata yang menarik," ucapnya.
Menurut dia, sebelum pandemi COVID-19, wisatawan yang datang ke Lampung mencapai 9,2 juta orang, dan saat pandemi COVID-19 berlangsung mengalami penurunan.
Baca juga: Lampung kembangkan potensi wisata alam tingkatkan sektor pariwisata
Baca juga: Menteri BUMN: Tahun depan Lampung jadi pusat pariwisata nasional
"Pada 2020 jumlah wisatawan turun menjadi 1,7 juta orang, dan di 2021-2022 mulai naik meski perlahan menjadi 3 juta orang," tambahnya.
Ia berharap dengan adanya perbaikan kondisi dan penambahan destinasi wisata di Lampung dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. "Tahun ini optimistis pariwisata Lampung akan pulih," ujarnya.
Lampung optimistis sektor pariwisata pulih pada 2023
26 Januari 2023 14:41 WIB
Ilustrasi- Salah satu objek wisata bahari di Lampung saat libur tahun baru 2022. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: