Houston (ANTARA) - Input kilang minyak mentah AS mencapai rata-rata 14,7 juta barel per hari (bph) selama pekan yang berakhir 6 Januari, 831.000 bph lebih banyak dari rata-rata minggu sebelumnya, menurut laporan mingguan dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (11/12023).

Kilang beroperasi pada 84,1 persen dari kapasitas operasi mereka minggu lalu, dibandingkan dengan 79,6 persen pada minggu sebelumnya, kata laporan Weekly Petroleum Data.

Selama periode yang sama, baik produksi bensin maupun bahan bakar sulingan naik, masing-masing rata-rata sekitar 8,5 juta bph dan 4,5 juta bph.

Baca juga: Departemen Energi AS tolak tawaran awal untuk pasok cadangan minyak

Persediaan minyak mentah komersial AS, tidak termasuk yang ada di Cadangan Minyak Strategis (SPR), melonjak 19 juta barel dari minggu sebelumnya menjadi 439,6 juta barel, sekitar 1,0 persen di atas rata-rata lima tahun untuk tahun ini.

Total persediaan bensin motor naik 4,1 juta barel dari minggu sebelumnya, sekitar 7,0 persen di bawah rata-rata lima tahun untuk tahun ini. Persediaan bensin jadi dan komponen campuran keduanya meningkat minggu lalu.

Persediaan bahan bakar sulingan turun 1,1 juta barel pekan lalu, sekitar 18 persen di bawah rata-rata lima tahun untuk tahun ini.

Persediaan propana/propilena turun 2,1 juta barel dari minggu lalu, sekitar 18 persen di atas rata-rata lima tahun untuk tahun ini.

Total persediaan minyak bumi komersial meningkat 22,4 juta barel pekan lalu.

Total produk-produk yang dipasok selama periode empat minggu terakhir rata-rata 19,8 juta bph, turun 4,3 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Rusia akan hentikan pasokan dan produk minyak jika harga dibatasi

Selama empat minggu terakhir, produk bensin motor yang dipasok mencapai rata-rata 8,3 juta bph, turun 4,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Produk bahan bakar distilasi yang dipasok rata-rata 3,6 juta bph selama empat minggu terakhir, turun 5,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Produk bahan bakar jet yang dipasok turun 0,8 persen dibandingkan dengan periode empat minggu yang sama tahun lalu.