Bagram, Afghanistan (ANTARA News) - Disket-disket komputer yang hilang dari sebuah pangkalan militer AS di Afghanistan yang kabarnya berisi rahasia-rahasia militer dijual di sebuah pasar, sementara pengusutan sedang dilakukan dan keamanan ditingkatkan, kata para saksi mata. Belasan keping memori dipajangkan secara terbuka di toko=toko untuk dijual dalam satu bazar publik di Bagram, 50 km utara Kabul, tempat pangkalan itu terletak. Jurubicara militer AS di pangkalan udara Bagram, Kolonel Paul Fitzpatrick mengatakan masalah itu sedang diselidiki, tapi tidak mengesampingkan bahwa disket-disket berisikan informasi penting masih diusut. "Saya kira itu mungkin," kata Fitzpatrick. "Bagram dan pangkalan-pagkalan lain koalisi sedng melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengusut dan membahas dan memperbarui kebijakan sehubungan dengan keamanan fisik materi-materi." Awal bulan ini suratkabar Los Angeles Times melaporkan infromasi itu termasuk penilaian militer yang rahasia terhadap sasaran -sasaran musuh, nama para pejabat Afghanistan yang diduga terlibat korupsi dan rincian pertahanan Amerika dan personil. Data dalam komponen komputer itu diselundupkan keluar dari pangkalan militer utama AS di Bagram oleh petugas kebersihan dan pemungut sampah yang bekerja di kompleks tersebut, kata suratkabar itu. Komponen komputer itu dijual di bazar itu bersama dengan barang-barang bekas lainnuya, seperti pisau dan seragam tempur, katanya. Barang-barang itu dapat diperoleh dengan harga antara 20 sampai 80 dolar. Sejak berita itu, militer AS membeli beberapa disket dan meningkatkan keamanan. Seorang yang bekerja di pangkalan itu, yang menampung ribuan tentara AS, mengatakan keamanan ditingkatkan dan setiap pekerja Afghanistan yang masuk atau meninggalkan pangkalan itu diperiksa oleh para penjaga di pintu-pintu gerbang. "Pemeriksaan sangat ketat sejak dua minggu belakangan ini," kata pekerja itu, yang tidak bersedia disebut namanya. Para pemilik toko tidak mengizinkan para pembeli memeriksa isi disket dan satu sumber di pangkalan Bagram mengatakan beberapa disket baru sekali, dibeli dari Kabul dengan harapan dapat menjual kembali kepada tentara Amnerika. "Saya yakin beberapa peralatan tidak dipakai dan dibeli dari tempat-tempat lain seperti Kabul. Mereka (para pedagang) membawanya untuk memperdayakan tentara AS," kata sumber tersebut, yang tidak bersedia disebutkan namanya. AS meiliki sekitar 19.000 tentara untuk memimpin operasi terhadap kelompok perlawanan di Afhghanistan sejak rejim Taliban digulingkan akhir tahun 2001 Bagram adalah pangkalan utama pasukan itu di Afghanistan dari mana mereka mengkoordinasikan dan melancarkan serangan terhadap gerilyawan Taliban dan kelompok lainnya, AFP melaporkan.(*)