Banda Aceh (ANTARA News) - Partai Demokrat menjagokan Letjen TNI(Purn) Tamlicha Ali sebagai calon gubernur (cagub) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang akan bersaing pada pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung akhir tahun 2006. "Dewan Pimpinan Pusat (DPP) telah merekomendasikan mengusung Tamlicha Ali. Namun DPD Partai Demokrat NAD belum memutuskannya karena harus menunggu pelaksanaan Musyawarah daerah (musda)," kata Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi NAD, Mirwan Amir di Banda Aceh, Selasa. Kendati demikian, ia menyatakan tidak tahu alasan DPP merekomendasikan Letjen (purn) Tamlicha Ali sebagai cagub NAD dari Partai Demokrat. "Yang jelas itu rekomendasi yang diberikan DPP kepada DPD Partai Demokrat NAD," tambahnya. Dipihak lain, Mirwan Amir menyebutkan sejumlah calon bupati/walikota yang mulai berkembang dan mengguat dari Partai Demokrat DPD NAD. Dia membenarjab beberapa nama calon bupati/walikota yang muncul dijagokan Partai Demokrat. Provinsi NAD ditambah 17 kabupaten/kota di Aceh akan menggelar pilkada secara langsung dan serentak untuk memilih gubernur/wakil dan para bupati/walikota serta wakilnya dan dipastikan paling lambat berlangsung akhir 2006. Lebih lanjut, Mirwan Amir yang juga anggota Komisi V DPR RI menyontohkan figur-figur calon bupati/walikota yang dijagokan Partai Demokrat itu antara lain, untuk calon Walikota Banda Aceh yakni Ir Mawardy Nurdin, Kota Sabang yaitu T Rafly Pasha (mantan suami Tamara Blenshisky). Untuk calon bupati Aceh Tengah, berkembang nama Nova Iriansyah, sementara Aceh Barat dijagokan Ibnu Abbas dan Aceh Tamiang kepada Hamdan Sakti. Namun calon gubernur, bupati dan walikota yang mengguat itu tetap menunggu keputusan final partai pada Musda DPD Partai Demokrat yang dijadualkan berlangsung awal Mei 2006. "Selain itu kita juga menunggu finalisasi (pengesahan) Rancangan Undang-Undang tentang Pemerintahan di Aceh (RUUPA) yang saat ini sedang digodok DPR RI," katanya. Ditambahkan, Musda DPD Partai Demokrat Provinsi NAD itu akan diikuti sebanyak 21 DPC dengan jumlah peserta sedikitnya 63 orang pengurus dan berlangsung di Kota Banda Aceh.(*)