Hari Kesehatan Nasional momentum perubahan sistem kesehatan nasional
12 November 2022 11:54 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 bertajuk "Bangkit Indonesia-ku Sehat Negeriku", Jakarta, Sabtu (12/11/2022). (ANTARA/Anita Permata Dewi)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berpesan agar peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 dapat menjadi momentum untuk perubahan besar dalam sistem kesehatan nasional Indonesia.
"Hari Kesehatan Nasional ke-58 ini mudah-mudahan menjadi momentum dan menjadi titik perubahan yang sangat besar terjadi di sistem kesehatan nasional Indonesia dan juga Kementerian Kesehatan," kata dia dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 bertajuk "Bangkit Indonesia-ku Sehat Negeriku" di Jakarta, Sabtu.
Seiring dengan terkendali pandemi COVID-19 saat ini, ia mengingatkan jajarannya terkait dengan waktu yang tersisa dalam melakukan transformasi sistem kesehatan nasional.
Ada enam pilar dalam melakukan transformasi sistem kesehatan nasional. Pilar pertama adalah transformasi dari sistem layanan primer, dengan memperkuat kembali seluruh posyandu, puskesmas, dan laboratorium kesehatan masyarakat serta melengkapi dengan layanan kesehatan berbasis teknologi digital.
Baca juga: YPI: Hari Kesehatan Nasional momentum wujudkan kabupaten kota sehat
Pilar kedua adalah transformasi sistem layanan rujukan atau rumah sakit.
"Memastikan semua rumah sakit dilengkapi dengan sumber daya yang cukup, baik sumber daya alat-alat maupun sumber daya dalam bentuk tenaga khususnya untuk bisa melayani penyakit-penyakit yang menyebabkan tingkat kematian tertinggi di Indonesia sekarang," kata dia.
Pilar ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan, dengan memastikan ketahanan kesehatan dalam bentuk vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan dibangun di dalam negeri. Kemudian dengan meningkatkan kemampuan, kapabilitas para ahli untuk penelitian dan pengembangan di bidang tersebut.
Pilar keempat adalah transformasi sistem pembiayaan kesehatan.
Pilar kelima, transformasi sumber daya manusia kesehatan.
"Semua puskesmas harus ada dokter, harus memiliki tenaga kesehatan yang lengkap. Setiap rumah sakit harus punya sembilan dokter spesialis," kata Budi Gunadi Sadikin.
Pilar keenam, transformasi teknologi kesehatan. Hal ini adalah transformasi untuk mempersiapkan Kementerian Kesehatan di masa depan.
"Kita harus membuat teknologi informasi kesehatan kita benar-benar siap dan sudah berbasis teknologi digital untuk mempermudah akses kesehatan dari masyarakat ke depannya," kata Menkes Budi.
Baca juga: Kemenkes buka pameran alat kesehatan dalam negeri
Baca juga: Peringati HKN, Kemenkes RI tekankan pemerataan akses kesehatan
"Hari Kesehatan Nasional ke-58 ini mudah-mudahan menjadi momentum dan menjadi titik perubahan yang sangat besar terjadi di sistem kesehatan nasional Indonesia dan juga Kementerian Kesehatan," kata dia dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 bertajuk "Bangkit Indonesia-ku Sehat Negeriku" di Jakarta, Sabtu.
Seiring dengan terkendali pandemi COVID-19 saat ini, ia mengingatkan jajarannya terkait dengan waktu yang tersisa dalam melakukan transformasi sistem kesehatan nasional.
Ada enam pilar dalam melakukan transformasi sistem kesehatan nasional. Pilar pertama adalah transformasi dari sistem layanan primer, dengan memperkuat kembali seluruh posyandu, puskesmas, dan laboratorium kesehatan masyarakat serta melengkapi dengan layanan kesehatan berbasis teknologi digital.
Baca juga: YPI: Hari Kesehatan Nasional momentum wujudkan kabupaten kota sehat
Pilar kedua adalah transformasi sistem layanan rujukan atau rumah sakit.
"Memastikan semua rumah sakit dilengkapi dengan sumber daya yang cukup, baik sumber daya alat-alat maupun sumber daya dalam bentuk tenaga khususnya untuk bisa melayani penyakit-penyakit yang menyebabkan tingkat kematian tertinggi di Indonesia sekarang," kata dia.
Pilar ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan, dengan memastikan ketahanan kesehatan dalam bentuk vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan dibangun di dalam negeri. Kemudian dengan meningkatkan kemampuan, kapabilitas para ahli untuk penelitian dan pengembangan di bidang tersebut.
Pilar keempat adalah transformasi sistem pembiayaan kesehatan.
Pilar kelima, transformasi sumber daya manusia kesehatan.
"Semua puskesmas harus ada dokter, harus memiliki tenaga kesehatan yang lengkap. Setiap rumah sakit harus punya sembilan dokter spesialis," kata Budi Gunadi Sadikin.
Pilar keenam, transformasi teknologi kesehatan. Hal ini adalah transformasi untuk mempersiapkan Kementerian Kesehatan di masa depan.
"Kita harus membuat teknologi informasi kesehatan kita benar-benar siap dan sudah berbasis teknologi digital untuk mempermudah akses kesehatan dari masyarakat ke depannya," kata Menkes Budi.
Baca juga: Kemenkes buka pameran alat kesehatan dalam negeri
Baca juga: Peringati HKN, Kemenkes RI tekankan pemerataan akses kesehatan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: