CEO PT. PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis, mengatakan kerja sama akan diawali dengan membangun teknologi baterai lithium untuk kapal selam.
"Ini merupakan agenda awal yang akan dimulai, sekaligus menandai rangkaian kerja sama lainnya antara PAL dan Naval Group," tutur Kaharuddin, dalam rangkaian acara pameran pertahanan internasional, Indo Defence 2022 Expo & Forum.
Ia mengatakan, penandatanganan MoU kali ini merupakan langkah nyata melalui pengembangan riset dan teknologi penyimpanan energi, seperti sel bahan bakar dan sistem Propulsi Independen Udara (AIP) pada kapal selam.
Baca juga: Prabowo bertekad terus perkuat TNI Angkatan Laut
Baca juga: Prabowo kukuhkan KRI Wahidin Sudirohusodo sebagai kapal rumah sakit
Ke depan dengan kepercayaan pemerintah, Indonesia akan memiliki kemampuan setara dengan negara maju dalam pembangunan kapal selam secara mandiri, tidak hanya terbatas pada satu jenis kapal selam saja.
Ia berharap melalui kerja sama ini bangsa Indonesia memiliki kapabilitas dalam menguasai teknologi kunci masa depan, seperti produksi dan pengoperasian baterai lithium-Ion, dan hidrogen sebagai bagian dari sistem propulsi kapal selam.
Baca juga: Industri pertahanan swasta butuh dukungan dari Pemerintah
"Tujuan kami adalah mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan Indonesia untuk program kapal selam, baik dalam tahap fabrikasi produksi dan pemeliharaan. Namun juga dalam proyek riset dan pengembangan dalam teknologi kapal selam," kata Nicolas.