Menhub sebut pentingnya "sharing" pengetahuan di sektor otomotif
5 Oktober 2022 13:30 WIB
Chief Executive Officer Citroen Vincent Cobee (kanan) disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan sambutan pada peluncuran produk Citroen di Jakarta, Selasa (4/10/2022). PT Indomobil Wahana Trada yang merupakan anak perusahaan Indomobil Group bekerja sama dengan Stellantis memperkenalkan merek Citroen ke pasar Indonesia pada 2023 dengan kemitraan meliputi pengembangan merek, penjualan, dan purna jual mobil Citroen. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi berharap hadirnya pabrikan otomotif asing di Indonesia bisa memajukan industri lokal melalui berbagai kerja sama dan program berbagi pengetahuan (knowledge sharing) terkait inovasi dan teknologi.
"Kita tahu bahwa industri otomotif adalah penggerak industri nasional di Indonesia. Jumlahnya besar dan menyerap tenaga kerja yang tinggi. Sehingga, penting juga rasanya ada sharing knowledge di sini,” kata Menteri Budi dalam malam peluncuran Citroen di Indonesia, Jakarta, Selasa (4/10) malam.
“Prancis adalah negara dengan kapasitas (industri) otomotif yang baik. Harapannya, Citroen dan Indomobil jangan lupa share knowledge buat kita semua, karena kita juga ada kapasitas dari penerimaan knowledge tersebut, banyak perusahaan Indonesia yang berkapasitas untuk membangun hal tersebut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menhub menyatakan bahwa pemerintah Indonesia memberikan ruang investasi yang luas bagi perkembangan bisnis hingga talenta di sektor otomotif.
“Apa yang kita sampaikan adalah sikap, bahwa pemerintah memberi ruang investasi yang luas. Segala kemudahan terbuka bagi apa yang dilakukan dan diupayakan,” kata dia.
Di sisi lain, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Oliver Chambard menambahkan, industri otomotif memiliki kedekatan dengan Prancis dan menjadi salah satu sektor pendapatan penting bagi negara tersebut.
“Di Prancis, otomotif menjadi bagian dari penyumbang terbesar dalam perindustrian. Dengan produksi kurang lebih 2,2 juta kendaraan, manufaktur di Prancis membuka banyak lapangan kerja,” ujar Dubes Chambard.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya transisi dari mobil konvensional ke kendaraan listrik menyusul rencana Uni Eropa yang menaikkan target pemangkasan emisi karbonnya dari 40 persen menjadi 55 persen di 2030.
Target ambisius ini dalam rangka untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu nol emisi pada 2050, dan memperkuat statusnya sebagai pemimpin global dalam upaya mencegah perubahan iklim.
“Ini membutuhkan upaya besar industri, pemerintah, dan pihak swasta. Proses transisi ini menjadi penting dalam konteks krisis iklim sekarang,” kata Dubes Chambard.
“Saya juga sangat yakin bahwa Indonesia dan Prancis adalah mitra strategis untuk membangun industri ini,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Alasan Indomobil gandeng Citroen kembali ke Indonesia
Baca juga: Citroen ungkap keunikan pasar otomotif Indonesia
Baca juga: Citroen kembali ke Indonesia, mobil siap dikenalkan pada 2023
"Kita tahu bahwa industri otomotif adalah penggerak industri nasional di Indonesia. Jumlahnya besar dan menyerap tenaga kerja yang tinggi. Sehingga, penting juga rasanya ada sharing knowledge di sini,” kata Menteri Budi dalam malam peluncuran Citroen di Indonesia, Jakarta, Selasa (4/10) malam.
“Prancis adalah negara dengan kapasitas (industri) otomotif yang baik. Harapannya, Citroen dan Indomobil jangan lupa share knowledge buat kita semua, karena kita juga ada kapasitas dari penerimaan knowledge tersebut, banyak perusahaan Indonesia yang berkapasitas untuk membangun hal tersebut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menhub menyatakan bahwa pemerintah Indonesia memberikan ruang investasi yang luas bagi perkembangan bisnis hingga talenta di sektor otomotif.
“Apa yang kita sampaikan adalah sikap, bahwa pemerintah memberi ruang investasi yang luas. Segala kemudahan terbuka bagi apa yang dilakukan dan diupayakan,” kata dia.
Di sisi lain, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Oliver Chambard menambahkan, industri otomotif memiliki kedekatan dengan Prancis dan menjadi salah satu sektor pendapatan penting bagi negara tersebut.
“Di Prancis, otomotif menjadi bagian dari penyumbang terbesar dalam perindustrian. Dengan produksi kurang lebih 2,2 juta kendaraan, manufaktur di Prancis membuka banyak lapangan kerja,” ujar Dubes Chambard.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya transisi dari mobil konvensional ke kendaraan listrik menyusul rencana Uni Eropa yang menaikkan target pemangkasan emisi karbonnya dari 40 persen menjadi 55 persen di 2030.
Target ambisius ini dalam rangka untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu nol emisi pada 2050, dan memperkuat statusnya sebagai pemimpin global dalam upaya mencegah perubahan iklim.
“Ini membutuhkan upaya besar industri, pemerintah, dan pihak swasta. Proses transisi ini menjadi penting dalam konteks krisis iklim sekarang,” kata Dubes Chambard.
“Saya juga sangat yakin bahwa Indonesia dan Prancis adalah mitra strategis untuk membangun industri ini,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Alasan Indomobil gandeng Citroen kembali ke Indonesia
Baca juga: Citroen ungkap keunikan pasar otomotif Indonesia
Baca juga: Citroen kembali ke Indonesia, mobil siap dikenalkan pada 2023
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: