Laporan dari China
Indonesia jadi ketua Komite ASEAN di Beijing
9 Agustus 2022 10:47 WIB
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun (enam kiri) foto bersama para dubes dari negara-negara ASEAN di halaman Kedutaan Besar RI di Beijing seusai upacara peringatan Hari ASEAN, Senin (8/8/2022). Pada kesempatan tersebut Indonesia mendapatkan giliran sebagai Ketua Komite ASEAN di Beijing (ACB) untuk semeser II/2022. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/Wsj.
Beijing (ANTARA) - Indonesia mendapatkan giliran menjadi ketua Komite ASEAN di Beijing (ASEAN Committee in Beijing/ACB) untuk periode enam bulan ke depan.
Penetapan ketua ACB tersebut dilangsungkan melalui upacara peringatan 55 tahun berdirinya ASEAN di halaman Kedutaan Besar RI di Beijing, China, Senin (8/8).
"Ketika ASEAN didirikan pada Agustus 1967, hanya sedikit asosiasi baru pada saat itu yang akan mampu berumur panjang dan produktif," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam sambutan upacara Hari ASEAN di KBRI Beijing itu.
Selama delapan tahun pertama, lanjut dia, ASEAN hanya mengalami sedikit kemajuan.
Baca juga: RCEP perdalam kerja sama rantai industri antara China dan ASEAN
"Namun pada awal abad ke-21 makin jelas bahwa ASEAN melayani kepentingan ekonomi dan politik di kawasan sehingga pantas menyita perhatian dunia," kata Djauhari yang pernah menjabat Direktur Jenderal ASEAN Kementerian Luar Negeri RI itu.
Upacara peringatan Hari ASEAN di KBRI Beijing diisi dengan pengibaran bendera ASEAN oleh paskibra dan mengheningkan cipta untuk Dubes Myanmar untuk China U Myo Thant Pe yang meninggal dunia saat melakukan kunjungan ke Provinsi Yunnan pada Minggu (7/8).
Selain para dubes dari negara-negara ASEAN, upacara di KBRI Beijing tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri China Deng Li.
Hadir pula atase teknis dari kantor perwakilan negara-negara anggota ASEAN di China.
Selesai upacara, Dubes Djauhari dan istri Sih Elsiwi Oratmangun menjamu para tamunya tersebut untuk makan siang bersama di Wisma Duta KBRI Beijing.
Masakan khas Indonesia, seperti gado-gado, sate ayam, sate kambing, kerupuk udang, dan lain-lain menjadi menu jamuan makan siang para diplomat ASEAN.
Baca juga: Media dan "think tank" China-ASEAN bahas pembangunan global
Baca juga: Laporan sebut China perkuat hubungan dengan ASEAN selama pandemi
Penetapan ketua ACB tersebut dilangsungkan melalui upacara peringatan 55 tahun berdirinya ASEAN di halaman Kedutaan Besar RI di Beijing, China, Senin (8/8).
"Ketika ASEAN didirikan pada Agustus 1967, hanya sedikit asosiasi baru pada saat itu yang akan mampu berumur panjang dan produktif," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam sambutan upacara Hari ASEAN di KBRI Beijing itu.
Selama delapan tahun pertama, lanjut dia, ASEAN hanya mengalami sedikit kemajuan.
Baca juga: RCEP perdalam kerja sama rantai industri antara China dan ASEAN
"Namun pada awal abad ke-21 makin jelas bahwa ASEAN melayani kepentingan ekonomi dan politik di kawasan sehingga pantas menyita perhatian dunia," kata Djauhari yang pernah menjabat Direktur Jenderal ASEAN Kementerian Luar Negeri RI itu.
Upacara peringatan Hari ASEAN di KBRI Beijing diisi dengan pengibaran bendera ASEAN oleh paskibra dan mengheningkan cipta untuk Dubes Myanmar untuk China U Myo Thant Pe yang meninggal dunia saat melakukan kunjungan ke Provinsi Yunnan pada Minggu (7/8).
Selain para dubes dari negara-negara ASEAN, upacara di KBRI Beijing tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri China Deng Li.
Hadir pula atase teknis dari kantor perwakilan negara-negara anggota ASEAN di China.
Selesai upacara, Dubes Djauhari dan istri Sih Elsiwi Oratmangun menjamu para tamunya tersebut untuk makan siang bersama di Wisma Duta KBRI Beijing.
Masakan khas Indonesia, seperti gado-gado, sate ayam, sate kambing, kerupuk udang, dan lain-lain menjadi menu jamuan makan siang para diplomat ASEAN.
Baca juga: Media dan "think tank" China-ASEAN bahas pembangunan global
Baca juga: Laporan sebut China perkuat hubungan dengan ASEAN selama pandemi
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: