Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperjuangkan isu akses pasar dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (Premier) Li Keqiang dan Presiden Xi Jinping, secara terpisah, di Beijing, Tiongkok, Selasa.

"Bapak Presiden baru saja menyelesaikan pertemuan dengan Premier Li Keqiang dengan Presiden Xi Jinping (secara terpisah). Bapak Presiden dalam pertemuan memperjuangkan isu akses pasar," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan yang dipantau secara daring dari Jakarta, Selasa malam.

Menlu Retno mengatakan akses pasar yang diperjuangkan Presiden Jokowi terutama untuk produk CPO dan turunannya, buah tropis Indonesia, akses pasar bagi 22 spesies ikan, pembaruan protokol untuk mengakomodasi produk turunan burung walet dan porang, serta meminta dilakukan peninjauan kembali kebijakan antidumping terhadap stainless steel Indonesia.

Dia mengatakan di bidang perdagangan, tren perdagangan Indonesia saat ini terus meningkat dan sudah mencapai 120 miliar dolar AS, sementara defisit perdagangan Indonesia menunjukkan penurunan.

Dia mencontohkan, pada tahun 2018, Indonesia mengalami defisit sebesar minus 18,4 miliar dolar AS, sementara di 2021, defisit tersisa minus 2,44 miliar dolar AS.

Adapun Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Xi Jinping menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat kepada dirinya dan delegasi Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara sekaligus kawasan dan dunia.

“RRT adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, sekaligus untuk kawasan dan dunia,” ucap Presiden Jokowi.

Baca juga: Indonesia - Tiongkok sepakat perbaharui kerja sama bidang kelautan

Baca juga: Sri Mulyani apresiasi dukungan Tiongkok dalam pembentukan FIF