Jakarta (ANTARA) - Data dari pihak bea cukai di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, menunjukkan bahwa dalam kurun waktu setengah tahun sejak pemberlakuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), Guangxi telah menerbitkan 760 Surat Keterangan Asal (SKA) dengan nilai keseluruhan mencapai 377 juta yuan (1 yuan = Rp2.236).

Menurut penelitian bersama yang dilakukan oleh Bea Cukai Nanning dan Departemen Perdagangan Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi serta Akademi Ilmu Sosial Guangxi (Guangxi Academy of Social Science), industri di sembilan sektor, yaitu industri informasi elektronik, otomotif, materi industri kimia baru yang ramah lingkungan, materi logam tingkat tinggi, biomedicine, manufaktur peralatan permesinan, industri ringan dan tekstil, kalsium karbonat berkualitas tinggi, serta perabot rumah tangga tingkat tinggi dan ramah lingkungan, turut menjadi industri utama untuk ekspor di Guangxi dalam kerangka RCEP pada saat ini.

Su Qiuxiao, pejabat dari Bea Cukai Yongzhou yang berada di bawah naungan Bea Cukai Nanning, menyatakan bahwa sejauh ini terdapat 1.410 item komoditas di bawah RCEP yang berpotensi diturunkan tarifnya, yakni 897 item barang dagang ekspor dan 513 item barang dagang impor.
Nanning Qiaohong New Material Co., Ltd. merupakan perusahaan pertama yang mengajukan Surat Keterangan Asli untuk RCEP di Guangxi. Sampai akhir Juni tahun ini, perusahaan tersebut sudah mengajukan 42 Surat Keterangan Asli untuk RCEP. Berkat RCEP yang mewujudkan kebijakan saling memotong tarif bea cukai antara China-Jepang, yang pertama kali tercapai, Qiaohong dapat memperluas bisnisnya di Jepang. Pesanan yang diterimanya bertambah, sehingga perusahaan itu kini telah mempercepat proses produksinya


"Pemotongan tarif bea cukai di bawah RCEP sangat meningkatkan pesanan ekspor untuk perusahaan kami dan daya saing produk kami terus meningkat. Pada paruh pertama tahun ini, nilai ekspor kami ke Jepang mendekati 5 juta yuan, meningkat 34 kali lipat secara tahunan," ujar Manajer Departemen Operasional Pemasaran Qiaohong Chen Wen.

Chen menyatakan bahwa ekspor produk perusahaannya diperkirakan akan terus meningkat pada paruh kedua tahun ini, mengingat pandemi di China semakin terkendali dan kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi mulai memberikan manfaat.

Menurut pejabat dari Bea Cukai Nanning, semakin banyak perusahaan di Guangxi sedang dan akan menikmati manfaat dari RCEP. Di kota Nanning saja, sudah ada 35 perusahaan yang mengajukan Surat Keterangan Asli RCEP, dibandingkan dengan empat perusahaan pada awalnya. Seiring berlakunya RCEP secara lebih mendalam lagi, semakin banyak perusahaan akan menikmati penurunan tarif bea cukai serta dapat memperluas rantai industri dan perdagangan.