Oleh karena itu, lanjut dia, BKKBN telah melakukan kerja sama yang intensif antara Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama, baik di pusat maupun provinsi.
Baca juga: BKKBN turunkan 798 pendamping keluarga cegah stunting di Pangkep
Ia mengemukakan bahwa melalui aplikasi itu maka intervensi bisa segara dilakukan sebelum terjadinya pernikahan dan kehamilan.
"Kalau lingkar lengan atas perempuan kurang dari 23,5 cm maka dikategorikan wanita tersebut kurus dan memiliki kekurangan energi kronis," paparnya.
Baca juga: Harganas 2022 momentum tingkatkan layanan KB pasca-persalinan
Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Munawar menambahkan, pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap ibu hamil agar siap melahirkan anak.
Ia mengatakan program-program itu seperti pemberian tablet tambah darah, pemberian edukasi serta pengetahuan-pengetahuan bagi ibu hamil agar siap melahirkan anak.
"Memberikan edukasi terhadap ibu hamil sangat penting karena banyak sekali kasus-kasus anak stunting yang lahir karena ibu hamilnya mempertahankan diet yang luar biasa agar tetap cantik. Padahal, pada saat itu dia membutuhkan asupan gizi yang tinggi agar anaknya terbebas dari kekurangan energi kronis," ujarnya.
Munawar juga mengatakan bahwa pihaknya juga tetap fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan.
"Semakin banyak pengetahuan tentang manajemen gizi dan makanan bagi ibu hamil yang sehat akan membantu keluarnya atau lahirnya anak-anak yang tidak stunting," katanya.
Baca juga: BKKBN: Lingkungan sehat salah satu syarat terbebas dari stunting