Karawang (ANTARA) - DAMRI mulai mengoperasikan armada bus listrik sebagai angkutan publik, baik untuk angkutan perkotaan maupun angkutan bandara, berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan.

Pelaksana Tugas Corporate Secretary DAMRI, Siti Inda Suri, dalam keterangannya yang diterima di Karawang, Senin, menyampaikan DAMRI telah berkomitmen dalam pengoperasian bus listrik sejak dulu.

Berbagai upaya yang dilakukan ialah melakukan konversi bus listrik hingga peluncuran uji coba operasional di Terminal 3 Gate 5 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Bus listrik yang akan dioperasikan DAMRI ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT INKA dengan merek E-Inobus dan PT Energi Makmur Buana dengan merek Edison Motors.

Baca juga: DAMRI optimistis capai target layani 19 juta penumpang pada 2022

Hal tersebut sebagai bagian dari bentuk dukungan terhadap program pemerintah terkait Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu khususnya dalam hal mengurangi emisi global untuk transportasi jalan di Indonesia.

"DAMRI akan mengerahkan 53 unit bus merek E-Inobus untuk operasional angkutan perkotaan di wilayah Bandung dan Surabaya. Sedangkan 1 unit bus merek Edison Motors yang akan dioperasikan untuk angkutan bandara," katanya.

Untuk pelaksanaan operasional lanjutan pada angkutan bandara, saat ini DAMRI tengah menyelesaikan finalisasi kontrak dan juga dokumen kendaraan.

Sebelumnya, untuk acara G20 pada Oktober 2022, DAMRI berencana akan mengoperasikan 30 unit armada bus listrik yang selanjutnya akan digunakan sebagai armada angkutan perkotaan dengan skema buy the service di wilayah Bandung dan Surabaya.

"Program bus listrik untuk angkutan perkotaan DAMRI juga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan," kata dia.

Baca juga: Pelni gandeng Pelindo dan Damri melalui kerja sama Antarmoda

Baca juga: Damri ungkap angkutan perintis terkendala pola pemberian subsidi