Jakarta (ANTARA) - PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) kembali mendukung gelaran internasional Oceanman 2022 dengan memberikan perlindungan asuransi kecelakaan diri kepada peserta Oceanman Bali 2022.

Manfaat proteksi asuransi tersebut merupakan wujud dari fokus perusahaan dalam menyediakan asuransi kesehatan dan jiwa bagi masyarakat.

“Menjadi sebuah kebanggaan bagi AXA Mandiri yang dapat ikut serta pada perhelatan akbar kompetisi olahraga renang di perairan terbuka ini untuk kedua kalinya," ucap Direktur AXA Mandiri Rudi Nugraha dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu

Melalui pemberian perlindungan kepada para peserta, ia berharap mereka akan fokus untuk memberikan prestasi terbaik karena telah terlindungi dari risiko kecelakaan, sehingga berdampak pula pada citra baik terhadap kompetisi.

Tercatat lebih dari 500 peserta internasional dari 15 negara Eropa, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia, hadir untuk ikut berkompetisi di ajang tersebut.

Oceanman merupakan ajang renang perairan terbuka yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu di Eropa dan mulai merambah ke Asia Tenggara sejak 2017 lalu. Para perenang profesional dari berbagai negara tersebut akan mengarungi laut sepanjang maksimal 3,5 kilometer (km) yang bertitik awal dari Pantai Jimbaran.

Ajang Oceanman Bali 2022 yang didukung oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ini merupakan kali kedua diselenggarakan dan menjadi salah satu tanda bangkitnya acara olahraga internasional yang diadakan di Tanah Air sejak pandemi menerpa di awal tahun 2020 lalu.

Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha, komitmen dukungan perseroan diberikan sebagai bentuk kepercayaan kepada panitia serta seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk Pemerintah Provinsi Bali guna menghasilkan acara olahraga internasional terbaik dan aman yang bisa berdampak positif pada perekonomian Bali.


Baca juga: OJK: Klaim asuransi meningkat 3,96 persen di masa pandemi
Baca juga: AXA Mandiri penguatan dengan Bank Mandiri tawarkan produk asuransi
Baca juga: AAJI sebut penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih rendah