Gubernur Sulteng minta Sigi optimalkan pengelolaan SDA
27 Juni 2022 10:40 WIB
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura (kedua kanan) dan Bupati Sigi Mohamad Irwan (kiri) berjalan meninggalkan lapangan upacara HUT Ke 14 Kabupaten Sigi, di Kotapulu, Kecamatan Dolo, Senin (27/6/2022). ANTARA/Muhammad Hajiji/am.
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan untuk percepatan pembangunan kesejahteraan warga.
"Sigi merupakan satu daerah yang potensial dengan sumber daya alam yang sangat melimpah dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan," ucap Rusdy Mastura, di sela - sela upacara puncak peringatan HUT Ke-14 Kabupaten Sigi, di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Senin.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, ia berharap, Kabupaten Sigi dapat menjadi penopang Sulawesi Tengah sebagai penyangga kebutuhan logistik IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Rusdy Mastura mengatakan optimalisasi pengelolaan SDA tersebut harus dilakukan dengan membangun kerja sama dan sinergisitas dengan multi pihak, sehingga dampak terhadap pembangunan kesejahteraan warga lebih besar.
"Bupati dan Wakil Bupati dibantu para ASN bekerja keras untuk membuat terobosan bagi kemajuan dan kesejahteraan Sigi, beserta elemen lainnya agar mendukung, mengawal dan memberi masukan untuk kebaikan bersama," ucapnya.
"Penguatan sinergi dan kerja sama antara Pemkab Sigi dengan DPRD Sigi serta dengan masyarakat sangat penting, demi optimalisasi pengelolaan sumber daya alam di Sigi untuk percepatan pembangunan kesejahteraan warga setempat," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan Menteri Pertanian Sahrul Yansin Limpo membahas pengembangan sektor pertanian di wilayah Sulteng salah satunya di Kabupaten Sigi.
"Pak Menteri meminta agar Sulteng menyiapkan 30.000 hektare lahan yang akan digunakan sebagai super prioritas program Kementan, dan Insya Allah sesuai kesepakatan 15 Juli nanti kami akan diundang untuk memaparkan konsep pertanian Sulteng untuk program tersebut," katanya.
Karena itu, ia meminta Pemkab Sigi agar mendorong petani dan masyarakat agar menanam, berkebun dan beternak, untuk mendukung kawasan strategis pengembangan pangan nasional di Sulteng.
"Ditambah lagi dengan program desa cerdas (smart village) dan dukungan koperasi yang diharapkan memberikan nilai tambah bagi lahirnya inovasi, akses permodalan dan peningkatan produktivitas hasil - hasil pertanian, perkebunan dan peternakan di Sigi yang semakin menjanjikan," ujarnya.
Gubernur mengingatkan bahwa sekarang saatnya kolaborasi, waktunya sinergi dan kerja sama, bahu membahu memajukan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Karena sumber daya ini tidak pernah ada habisnya, melainkan dapat terus diperbaharui lagi. Sehingga saya optimis bahwa masa depan pangan Indonesia ada di Sulteng dan Sigi menjadi daerah penopang," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Sigi sediakan akses pembiayaan agar warga kembangkan usaha
Baca juga: Panen jagung simbol pemulihan ekonomi petani di Sigi
Baca juga: UNDP-BAZNAS bantu bangun ketahanan ekonomi korban bencana Sigi
"Sigi merupakan satu daerah yang potensial dengan sumber daya alam yang sangat melimpah dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan," ucap Rusdy Mastura, di sela - sela upacara puncak peringatan HUT Ke-14 Kabupaten Sigi, di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Senin.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, ia berharap, Kabupaten Sigi dapat menjadi penopang Sulawesi Tengah sebagai penyangga kebutuhan logistik IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Rusdy Mastura mengatakan optimalisasi pengelolaan SDA tersebut harus dilakukan dengan membangun kerja sama dan sinergisitas dengan multi pihak, sehingga dampak terhadap pembangunan kesejahteraan warga lebih besar.
"Bupati dan Wakil Bupati dibantu para ASN bekerja keras untuk membuat terobosan bagi kemajuan dan kesejahteraan Sigi, beserta elemen lainnya agar mendukung, mengawal dan memberi masukan untuk kebaikan bersama," ucapnya.
"Penguatan sinergi dan kerja sama antara Pemkab Sigi dengan DPRD Sigi serta dengan masyarakat sangat penting, demi optimalisasi pengelolaan sumber daya alam di Sigi untuk percepatan pembangunan kesejahteraan warga setempat," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan Menteri Pertanian Sahrul Yansin Limpo membahas pengembangan sektor pertanian di wilayah Sulteng salah satunya di Kabupaten Sigi.
"Pak Menteri meminta agar Sulteng menyiapkan 30.000 hektare lahan yang akan digunakan sebagai super prioritas program Kementan, dan Insya Allah sesuai kesepakatan 15 Juli nanti kami akan diundang untuk memaparkan konsep pertanian Sulteng untuk program tersebut," katanya.
Karena itu, ia meminta Pemkab Sigi agar mendorong petani dan masyarakat agar menanam, berkebun dan beternak, untuk mendukung kawasan strategis pengembangan pangan nasional di Sulteng.
"Ditambah lagi dengan program desa cerdas (smart village) dan dukungan koperasi yang diharapkan memberikan nilai tambah bagi lahirnya inovasi, akses permodalan dan peningkatan produktivitas hasil - hasil pertanian, perkebunan dan peternakan di Sigi yang semakin menjanjikan," ujarnya.
Gubernur mengingatkan bahwa sekarang saatnya kolaborasi, waktunya sinergi dan kerja sama, bahu membahu memajukan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Karena sumber daya ini tidak pernah ada habisnya, melainkan dapat terus diperbaharui lagi. Sehingga saya optimis bahwa masa depan pangan Indonesia ada di Sulteng dan Sigi menjadi daerah penopang," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Sigi sediakan akses pembiayaan agar warga kembangkan usaha
Baca juga: Panen jagung simbol pemulihan ekonomi petani di Sigi
Baca juga: UNDP-BAZNAS bantu bangun ketahanan ekonomi korban bencana Sigi
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: