Jumlah pengungsi banjir di Mamuju 522 jiwa
14 Juni 2022 22:13 WIB
Bupati Mamujusm Sutinah Suhardi menyalurkan bantuan logistik untuk korban bencana banjir di Mamuju, Selasa (14/6/2022). ANTARA/M Faisal Hanapi.
Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Jumlah pengungsi banjir yang didata pemerintah di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 137 kepala keluarga (KK) atau 522 jiwa.
"Berdasarkan data badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, jumlah pengungsi banjir yang terdata di Kabupaten Mamuju mencapai 137 KK atau 522 jiwa," kata Bupati Kabupaten Mamuju, Sutinah Suhardi di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, pengungsi banjir yang terdata tersebut, diantaranya berada di lingkungan sebanyak 16 KK atau 49 jiwa, di Terminal Simbuang Kota Mamuju 99 KK atau 372 jiwa.
Baca juga: Puluhan warga terdampak banjir masih mengungsi di Terminal Simbuang
Kemudian terdapat di Masjid pertamina Simbuang kota Mamuju 22 KK atau 101 jiwa.
Menurut dia, untuk korban terdampak banjir karena pemukimannya terendam di sejumlah wilayah di kota Mamuju diantaranya di Kelurahan Simboro sebanyak 51 KK atau 222 jiwa di Kelurahan rangas 251 KK atau 989 jiwa
Kemudian di Desa bambu 160 KK atau 850 jiwa di Desa tadui 140 KK atau 1.500 jiwa.
Baca juga: Personel TNI evakuasi korban banjir Mamuju
Selain itu di lingkungan Ampallas selatan dan Ampallas Utara Kelurahan Bebanga Kampung Baru dan Lengke Kanangkanang Kelurahan Bebanga sebanyak 87 KK atau 358 jiwa.
Ia mengatakan, banjir di Mamuju mengakibatkan satu jembatan, satu Mesjid dan sekolah di lingkungan Sese Kelurahan Simboro, mengalami kerusakan dan sebanyak 602 unit rumah terendam.
Baca juga: Tim SAR evakuasi puluhan warga terjebak banjir di Mamuju
Bupati Mamuju mengatakan, musibah banjir di Mamuju tidak dapat dihindari, sehingga pemerintah berupaya membantu masyarakat dipengunsian.
"Pemerintah di Mamuju telah menyalurkan kebutuhan pokok, untuk disalurkan pemerintah desa dan kelurahan di Mamuju, untuk korban banjir dipengungsian, dan pemerintah akan tetap bersama masyarakat yang dilanda bencana," katanya.
Warga korban banjir Sahari, berterimakasih atas kepedulian pemerintah Kabupaten Mamuju dalam menangani korban banjir dengan memberikan bantuan
"Berdasarkan data badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, jumlah pengungsi banjir yang terdata di Kabupaten Mamuju mencapai 137 KK atau 522 jiwa," kata Bupati Kabupaten Mamuju, Sutinah Suhardi di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, pengungsi banjir yang terdata tersebut, diantaranya berada di lingkungan sebanyak 16 KK atau 49 jiwa, di Terminal Simbuang Kota Mamuju 99 KK atau 372 jiwa.
Baca juga: Puluhan warga terdampak banjir masih mengungsi di Terminal Simbuang
Kemudian terdapat di Masjid pertamina Simbuang kota Mamuju 22 KK atau 101 jiwa.
Menurut dia, untuk korban terdampak banjir karena pemukimannya terendam di sejumlah wilayah di kota Mamuju diantaranya di Kelurahan Simboro sebanyak 51 KK atau 222 jiwa di Kelurahan rangas 251 KK atau 989 jiwa
Kemudian di Desa bambu 160 KK atau 850 jiwa di Desa tadui 140 KK atau 1.500 jiwa.
Baca juga: Personel TNI evakuasi korban banjir Mamuju
Selain itu di lingkungan Ampallas selatan dan Ampallas Utara Kelurahan Bebanga Kampung Baru dan Lengke Kanangkanang Kelurahan Bebanga sebanyak 87 KK atau 358 jiwa.
Ia mengatakan, banjir di Mamuju mengakibatkan satu jembatan, satu Mesjid dan sekolah di lingkungan Sese Kelurahan Simboro, mengalami kerusakan dan sebanyak 602 unit rumah terendam.
Baca juga: Tim SAR evakuasi puluhan warga terjebak banjir di Mamuju
Bupati Mamuju mengatakan, musibah banjir di Mamuju tidak dapat dihindari, sehingga pemerintah berupaya membantu masyarakat dipengunsian.
"Pemerintah di Mamuju telah menyalurkan kebutuhan pokok, untuk disalurkan pemerintah desa dan kelurahan di Mamuju, untuk korban banjir dipengungsian, dan pemerintah akan tetap bersama masyarakat yang dilanda bencana," katanya.
Warga korban banjir Sahari, berterimakasih atas kepedulian pemerintah Kabupaten Mamuju dalam menangani korban banjir dengan memberikan bantuan
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: