"Indonesia kehilangan tokoh panutan, pemimpin dan pengayom umat serta perekat bangsa. Semoga Allah SWT mengampuni segala kekhilafannya dan menempatkannya di surga yang terbaik," kata Helmy Faishal Zaini yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat siang.
Helmy yang juga mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB-NPB-NU) itu menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Buya Ahmad Syafii Ma’arif di Yogyakarta pagi tadi.
"Indonesia berduka melepas Syafii Ma’arif, sang guru bangsa. Innalillahi wainna ilaihi rojiun'. Berduka yang sangat mendalam," katanya.
Baca juga: Tim dokter sebut Buya Syafii meninggal dipicu henti jantung
Ia mengatakan Syafii Ma’arif merupakan guru bangsa yang menjadi teladan bagi masyarakat. "Bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang penuh sikap kebersahajaan," katanya.
Helmy berharap seluruh teladan almarhum bisa diteruskan para kader-kader bangsa berikutnya. "Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneladani pandangan dan sikap-sikap yang telah dicontohkan oleh Buya Syafii Ma’arif," katanya.
Salah satu upaya penting yang dilakukan semasa hidup almarhum, kata Helmy, adalah menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT atas perjuangan yang penuh dengan kesungguhan dan menghapuskan penjajahan.
Ia mengajak segenap warga Indonesia untuk memanjatkan doa atas berpulangnya Ahmad Syafii Ma'arif. Khusus untuk umat Islam, ia mengajak secara bersama-sama melaksanakan shalat gaib dan membacakan surat Al Fatihah untuk almarhum.
Baca juga: JK: Buya Syafii jadi guru bangsa dan negarawan Indonesia
Baca juga: Ma'ruf Amin: Keteladanan Buya Syafii Maarif wajib diteruskan