Pemkab Indragiri Hulu targetkan lahan kritis untuk penanaman pohon
20 Mei 2022 19:54 WIB
Tim dari Pemkab Indragiri Hulu berada dalam perahu karet saat meninjau Sungai Indragiri beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Diskominfotik Inhu)
Indragiri Hulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, menargetkan lahan kritis di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri menjadi sasaran utama program penanaman pohon pada tahun ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Inhu Hendrizal di Rengat, Jumat, mengatakan lahan kritis itu mudah longsor sehingga merugikan daerah dan rawan bagi masyarakat yang berada di daerah sepanjang tepi Sungai Inhu.
Rencana awal program penanaman pohon berada di 16 titik hasil pemetaan lokasi oleh tim gabungan ekspedisi beberapa waktu lalu.
"Namun, setelah mendapatkan arahan dan petunjuk dari Kementerian Lingkungan Hidup, program beralih ke lahan kritis. Artinya, penanaman pohon bisa dilakukan khusus DAS yang berada di lahan kritis," kata Hendrizal.
Baca juga: KPBD Indragiri Hulu terjunkan personel ke lokasi banjir Batang Gansal
Baca juga: Petugas pantau banjir di Kabupaten Indragiri Hulu
Hal yang menjadi prioritas adalah DAS berada di areal lahan kritis, begitupun dengan tanaman yang sangat cocok untuk tebing itu karena memang tujuannya untuk penghijauan dan penahan erosi atau abrasi tebing.
Karena, kegiatan itu waktunya sudah dekat, maka perlu persiapan matang dari semua pihak terkait dan nantinya ada Surat Keputusan (SK) pelaksanaan kegiatan yang di tanda tangani Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi.
Sementara, Kepala Dinas DLH Indragiri Hulu Ori Hanang Wibisono menyatakan petunjuk dari Kementerian Lingkungan Hidup bahwa program penanaman pohon sangat penting namun hanya dilakukan pada lokasi kritis yang menjadi prioritas.
"Oleh karena itu, penting survei ulang agar sasaran penanaman pohon lebih tepat," sebutnya.
Lokasi awal memang di 16 titik, namun hasil pemetaan itu sebahagian diperkirakan tidak berada di areal lahan kritis. Jika ingin juga dilaksanakan, maka 16 titik itu perlu dibangun turap seperti petunjuk Kementerian.
"Oleh karena itu, penting pelaksanaan program ini dengan mengikutsertakan banyak pihak. Tujuannya, agar kegiatan tepat sasaran, efisien dan sesuai arahan," katanya.
Baca juga: BKSDA Riau pantau dua gajah jantan terjebak di Rawa Inhu
Baca juga: Mencegah karhutla dengan "Pulsa Cacing"
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Inhu Hendrizal di Rengat, Jumat, mengatakan lahan kritis itu mudah longsor sehingga merugikan daerah dan rawan bagi masyarakat yang berada di daerah sepanjang tepi Sungai Inhu.
Rencana awal program penanaman pohon berada di 16 titik hasil pemetaan lokasi oleh tim gabungan ekspedisi beberapa waktu lalu.
"Namun, setelah mendapatkan arahan dan petunjuk dari Kementerian Lingkungan Hidup, program beralih ke lahan kritis. Artinya, penanaman pohon bisa dilakukan khusus DAS yang berada di lahan kritis," kata Hendrizal.
Baca juga: KPBD Indragiri Hulu terjunkan personel ke lokasi banjir Batang Gansal
Baca juga: Petugas pantau banjir di Kabupaten Indragiri Hulu
Hal yang menjadi prioritas adalah DAS berada di areal lahan kritis, begitupun dengan tanaman yang sangat cocok untuk tebing itu karena memang tujuannya untuk penghijauan dan penahan erosi atau abrasi tebing.
Karena, kegiatan itu waktunya sudah dekat, maka perlu persiapan matang dari semua pihak terkait dan nantinya ada Surat Keputusan (SK) pelaksanaan kegiatan yang di tanda tangani Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi.
Sementara, Kepala Dinas DLH Indragiri Hulu Ori Hanang Wibisono menyatakan petunjuk dari Kementerian Lingkungan Hidup bahwa program penanaman pohon sangat penting namun hanya dilakukan pada lokasi kritis yang menjadi prioritas.
"Oleh karena itu, penting survei ulang agar sasaran penanaman pohon lebih tepat," sebutnya.
Lokasi awal memang di 16 titik, namun hasil pemetaan itu sebahagian diperkirakan tidak berada di areal lahan kritis. Jika ingin juga dilaksanakan, maka 16 titik itu perlu dibangun turap seperti petunjuk Kementerian.
"Oleh karena itu, penting pelaksanaan program ini dengan mengikutsertakan banyak pihak. Tujuannya, agar kegiatan tepat sasaran, efisien dan sesuai arahan," katanya.
Baca juga: BKSDA Riau pantau dua gajah jantan terjebak di Rawa Inhu
Baca juga: Mencegah karhutla dengan "Pulsa Cacing"
Pewarta: Bayu Agustari Adha/Asripilyadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: