Jepang ingin perkuat kemitraan jelang 65 tahun hubungan diplomatik
29 April 2022 17:33 WIB
Tangkapan layar suasana pertemuan bilateral RI-Jepang yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Kishida Fumio di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/4/2022). (ANTARA/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA) - Jepang ingin memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia menjelang peringatan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang akan diperingati 2023, kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Jakarta, Jumat.
"Pada kesempatan istimewa ini, saya ingin mempererat lebih lanjut kemitraan strategis kedua negara yang akan menyambut peringatan 65 tahun hubungan diplomatik pada tahun depan," kata Kishida seperti disampaikan penerjemah dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Kishida menyampaikan maksud tersebut secara langsung di hadapan Presiden Joko Widodo, saat keduanya secara bergantian memberikan sambutan pembuka dalam pertemuan pleno bilateral kedua negara di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan, Kishida menjelaskan pihaknya berdiskusi lebih lanjut terkait rencana peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang dengan Indonesia.
"Antara lain kerja sama bilateral dalam bidang investasi dan energi," tambahnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Jepang sebesar 5,07 miliar dolar AS pada kuartal I 2022. Nilai tersebut meningkat dari 3,82 miliar dolar AS untuk periode yang sama di 2021.
Baca juga: Presiden Jokowi-PM Jepang tanam pohon bersama di Istana Bogor
Nilai impor Indonesia dari Jepang juga mengalami kenaikan, mulai dari 3,12 miliar dolar AS di kuartal I 2021 menjadi 4,24 miliar dolar AS di kuartal I 2022.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi penanaman modal dari Jepang di Indonesia pada 2021 mencapai 2,26 miliar dolar AS.
Kishida juga menyampaikan keinginan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kerja sama terkait Presidensi G20 Indonesia.
Menurut dia, Indonesia dan Jepang perlu membicarakan lebih lanjut mengenai upaya memperkuat ketertiban internasional yang bebas dan terbuka, mengingat banyaknya tantangan terkait situasi di Ukraina, Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Korea Utara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kunjungan PM Kishida beserta delegasi Jepang memberikan semangat baru dalam kerja sama pemulihan ekonomi di tengah situasi dunia yang sangat kompleks.
Kunjungan tersebut menjadi kunjungan pertama Kishida ke Indonesia sejak menjabat sebagai PM Jepang. Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi Kishida dalam lawatan ke kawasan Asia Tenggara.
Sabtu (30/5), Kishida diagendakan berkunjung dan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kedatangan PM Jepang beri semangat baru
Baca juga: PM Jepang tiba di Istana Kepresidenan Bogor untuk bertemu Jokowi
"Pada kesempatan istimewa ini, saya ingin mempererat lebih lanjut kemitraan strategis kedua negara yang akan menyambut peringatan 65 tahun hubungan diplomatik pada tahun depan," kata Kishida seperti disampaikan penerjemah dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Kishida menyampaikan maksud tersebut secara langsung di hadapan Presiden Joko Widodo, saat keduanya secara bergantian memberikan sambutan pembuka dalam pertemuan pleno bilateral kedua negara di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan, Kishida menjelaskan pihaknya berdiskusi lebih lanjut terkait rencana peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang dengan Indonesia.
"Antara lain kerja sama bilateral dalam bidang investasi dan energi," tambahnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Jepang sebesar 5,07 miliar dolar AS pada kuartal I 2022. Nilai tersebut meningkat dari 3,82 miliar dolar AS untuk periode yang sama di 2021.
Baca juga: Presiden Jokowi-PM Jepang tanam pohon bersama di Istana Bogor
Nilai impor Indonesia dari Jepang juga mengalami kenaikan, mulai dari 3,12 miliar dolar AS di kuartal I 2021 menjadi 4,24 miliar dolar AS di kuartal I 2022.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi penanaman modal dari Jepang di Indonesia pada 2021 mencapai 2,26 miliar dolar AS.
Kishida juga menyampaikan keinginan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kerja sama terkait Presidensi G20 Indonesia.
Menurut dia, Indonesia dan Jepang perlu membicarakan lebih lanjut mengenai upaya memperkuat ketertiban internasional yang bebas dan terbuka, mengingat banyaknya tantangan terkait situasi di Ukraina, Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Korea Utara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kunjungan PM Kishida beserta delegasi Jepang memberikan semangat baru dalam kerja sama pemulihan ekonomi di tengah situasi dunia yang sangat kompleks.
Kunjungan tersebut menjadi kunjungan pertama Kishida ke Indonesia sejak menjabat sebagai PM Jepang. Indonesia jadi negara pertama yang dikunjungi Kishida dalam lawatan ke kawasan Asia Tenggara.
Sabtu (30/5), Kishida diagendakan berkunjung dan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kedatangan PM Jepang beri semangat baru
Baca juga: PM Jepang tiba di Istana Kepresidenan Bogor untuk bertemu Jokowi
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022
Tags: