Jakarta (ANTARA) - Selaras Art Space pada Senin meluncurkan ruang seni virtual dengan menghadirkan pameran perdana "Titik Berangkat" karya dua seniman muda asal Bandung Widi Wardani Purnama dan Sandy Tisa Pratama.

Pembukaan destinasi seni virtual ini digagas oleh Didiet Maulana dan Dhitya Widjanarko. Keduanya berharap Selaras Art Space dapat menjadi platform untuk para seniman Indonesia, termasuk para seniman muda (emerging artist) untuk memperkenalkan serta mempresentasikan karya mereka dengan nyaman dan setara.

"Selaras Art Space akan menambah khazanah dari ruang pamer yang ada di Indonesia, hanya bedanya ruang pamer yang kami punya adalah ruang pamer virtual. Harapannya agar bisa membangun suatu konektivitas yang lebih dalam antara sebuah karya dengan senimannya langsung," kata Inisiator Selaras Art Space Didiet Maulana saat konferensi pers virtual, Senin.

Baca juga: Pameran virtual Flobaroma memudahkan belanja produk UMKM

Didiet bercerita situasi pandemi telah mendorong dirinya dan Dhitya menjalin koneksi dengan para seniman muda melalui media sosial. Melalui pengalaman tersebut, dirinya menyadari bahwa banyak seniman muda berbakat yang belum diketahui.

Senada dengan hal tersebut, Dhitya mengatakan ruang seni virtual ini juga memungkinkan penikmat seni yang baru memiliki ketertarikan mengoleksi karya seni dengan menjelajahi atau sekadar melihat-lihat tanpa harus merasa canggung jika dibandingkan dengan datang langsung ke galeri fisik.

"Jadi kami kepikiran kalau lukisan-lukisan atau benda-benda seni misalnya bisa dipamerkan atau dilihat-lihat tanpa harus hadir secara langsung, tapi tetap bisa merasakan seakan-akan kita ada di sana," katanya.

Ruang seni virtual dapat dikunjungi melalui selarasartspace.com. Pameran "Titik Berangkat" tersedia mulai hari ini hingga 30 Juni.

Pameran perdana Selaras Art Space menampilkan sekitar 17 karya Widi yang terinspirasi cerita perjuangan hidup manusia tentang representasi kebebasan dan kelahiran baru, serta 20 karya Sandy yang mengisahkan sebuah titik refleksi manusia dan Sang Pencipta.

Baca juga: Seniman Mr D sambut Hardiknas dengan pameran lukisan sketsa virtual
Sambil menjelajahi deretan karya seniman di ruang virtual Selaras Art Space, pengunjung akan ditemani alunan musik bernuansa jazz. Musik tersebut dibuat oleh pianis jazz Sri Hanuraga dengan judul "Selaras". Sebagai informasi, pianis ini telah beberapa kali meraih penghargaan, salah satunya AMI Awards pada 2020.

Pengunjung bisa mengetahui lebih lanjut mengenai informasi umum mencakup makna karya, tahun pembuatan, material, ukuran lukisan, dan harga yang tersedia dengan klik salah satu karya yang dipamerkan. Apabila berminat membeli, klik ikon "buy" dan akan langsung terhubung ke tim Selaras Art Space.

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa mengetahui latar belakang pembuatan karya melalui video presentasi yang ditampilkan di dalam ruang virtual. Pada halaman utama, Selaras Art Space juga menyediakan katalog yang dapat diunduh pengunjung.

Baca juga: Museum MACAN siapkan pameran luring dan program virtual tahun depan

Didet mengatakan pihaknya berusaha untuk konsisten menghadirkan karya seniman melalui pameran daring di masa selanjutnya. Ia menambahkan saat ini tengah menjalin jaringan dengan sekolah-sekolah seni di Indonesia sehingga memungkinkan karya mahasiswa atau lulusan lainnya tampil di ruang virtual Selaras Art Space.

Di masa mendatang, Selaras Art Space juga diharapkan dapat menjadi platform andal yang menumbuhkan komunitas untuk para penikmat seni, baik itu kolektor baru memiliki ketertarikan hingga para kolektor yang telah lama mencintai dunia seni.

"Semoga Selaras bisa menjadi wadah yang nyaman bagi komunitas seni, baik seniman maupun kolektor, untuk bisa tumbuh bersama," kata Dhitya.

Baca juga: FAO gelar pameran virtual ceritakan kisah petani di tengah pandemi

Baca juga: Sandiaga sebut pameran seni digital tumbuhkan ekonomi kreatif

Baca juga: Pameran Food & Hotel Indonesia digelar virtual