Seorang karyawan kontraktor Freeport tewas tertembak
21 Oktober 2011 07:46 WIB
Siaga Satu Sejumlah Aparat Kepolisian Mimika mengamankan aksi pendudukan karyawan freeport di Cek Point Mile 28, Timika, Papua, Rabu (19/10). Pasca bentrok polisi dan karyawan, Senin (10/10) lalu, Kepolisian Mimika memberlakukan siaga satu untuk mengamankan aksi karyawan. (FOTO ANTARA/Spedy Paereng)
Timika (ANTARA News) - Seorang staf PT Kuala Pelabuhan Indonesia, salah satu perusahaan privatisasi PT Freeport Indonesia, tewas ditembak gerombolan bersenjata tak dikenal di Mil 39 ruas jalan Timika menuju Tembagapura, Papua, pada Jumat pagi sekitar pukul 06.00 WIT.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di Timika, Jumat menyebutkan sekitar pukul 06.00 WIT terdengar suara tembakan di Mil 39, sekitar 100 meter sebelum jembatan Sungai Ajikwa di Mil 40.
Mendengar itu, sejumlah aparat Satgas Pengamanan PT Freeport mendatangi lokasi kejadian dan menemukan seorang pendulang tradisional mengalami luka tembak di lengan kirinya.
Aparat juga menemukan seorang staf PT KPI yang sudah dalam kondisi meninggal dunia tergeletak di lokasi kejadian.
Kedua korban langsung dilarikan ke Klinik Mil 38 dan selanjutnya dibawa ke Kuala Kencana.
Akibat kejadian tersebut, saat ini akses transportasi dari Kuala Kencana menuju Tembagapura dan sebaliknya sudah ditutup.
Kapolres Mimika, AKBP Deny Edward Siregar hingga saat ini belum bisa dimintai tanggapannya terkait kejadian tersebut.
Dalam sepekan terakhir, insiden penembakan oleh orang tak dikenal di areal PT Freeport sudah dua kali terjadi. Pada Jumat (14/10), tiga karyawan PT Puri Fajar Mandiri ditembak hingga tewas oleh segerombolan orang bersenjata yang tak dikenal di ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro tepatnya di Mil 37.
Aksi sabotase terus meningkat di areal kerja PT Freeport Indonesia dalam beberapa pekan terakhir terutama sejak terjadi bentrokan antara aparat kepolisian dengan karyawan Freeport di Terminal Gorong-gorong Timika, Senin (10/10).
Aksi sabotase yang dilakukan berupa rentetan penembakan oleh gerombolan bersenjata tak dikenal, pemblokiran ruas jalan poros dari Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Tembagapura oleh karyawan tepatnya di Mil 27 dan Check Point 1 Bandara Mozes Kilangin Timika, pemotongan pipa yang mengalirkan konsentrat dari Tembagapura menuju Pelabuhan Portsite Amamapare di Mil 45 dan lainnya. (E015/A011)
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di Timika, Jumat menyebutkan sekitar pukul 06.00 WIT terdengar suara tembakan di Mil 39, sekitar 100 meter sebelum jembatan Sungai Ajikwa di Mil 40.
Mendengar itu, sejumlah aparat Satgas Pengamanan PT Freeport mendatangi lokasi kejadian dan menemukan seorang pendulang tradisional mengalami luka tembak di lengan kirinya.
Aparat juga menemukan seorang staf PT KPI yang sudah dalam kondisi meninggal dunia tergeletak di lokasi kejadian.
Kedua korban langsung dilarikan ke Klinik Mil 38 dan selanjutnya dibawa ke Kuala Kencana.
Akibat kejadian tersebut, saat ini akses transportasi dari Kuala Kencana menuju Tembagapura dan sebaliknya sudah ditutup.
Kapolres Mimika, AKBP Deny Edward Siregar hingga saat ini belum bisa dimintai tanggapannya terkait kejadian tersebut.
Dalam sepekan terakhir, insiden penembakan oleh orang tak dikenal di areal PT Freeport sudah dua kali terjadi. Pada Jumat (14/10), tiga karyawan PT Puri Fajar Mandiri ditembak hingga tewas oleh segerombolan orang bersenjata yang tak dikenal di ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro tepatnya di Mil 37.
Aksi sabotase terus meningkat di areal kerja PT Freeport Indonesia dalam beberapa pekan terakhir terutama sejak terjadi bentrokan antara aparat kepolisian dengan karyawan Freeport di Terminal Gorong-gorong Timika, Senin (10/10).
Aksi sabotase yang dilakukan berupa rentetan penembakan oleh gerombolan bersenjata tak dikenal, pemblokiran ruas jalan poros dari Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Tembagapura oleh karyawan tepatnya di Mil 27 dan Check Point 1 Bandara Mozes Kilangin Timika, pemotongan pipa yang mengalirkan konsentrat dari Tembagapura menuju Pelabuhan Portsite Amamapare di Mil 45 dan lainnya. (E015/A011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: