Sangata (ANTARA News) - PT Kaltim Prima Coal, sebuah perusahaan tambang batubara, menyiapkan anggaran sebesar Rp45 miliar untuk membangun jalan dua jalur di Jalan Soekarno-Hatta, Sangata, Kutai Timur Kalimantan Timur.
"Pembangunan jalan itu, merupakan lanjutan pembangunan jalan yang sudah ada," kata Superintendent Community Facility Development Project Management and Evaluation KPC, Dohar Nasution, di Sangata, Kamis
Menurut Dohar Nasution, dana pembangunan sebesar Rp45 miliar dari total Rp70 miliar untuk membiayai jalan dua jalur Soekarno-Hatta sejauh delapan kilometer, yang dibagi dalam dua tahap yang dibangun tahun 2010 lalu
Dikatakan Dohar Nasution, pembangunan jalan Soekarno-Hatta bukan merupakan tukar guling jalan negara yang digunakan PT Kaltim Prima Coal untuk mengangkut batu bara ke Pelabuhan Tanjung Bara
"Pembangunan jalan ini merupakan bantuan PT KPC untuk masyarakat sebagai jalan alternatif yang lebih aman dan nyaman dengan lebar jalan tujuh meter," ujarnya
Pernyataan Dohar Nasution ini sebagai jawaban atas tuntutn Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sangata, saat berunjukrasa di DPRD bebarapa hari lalu, agar PT KPC segera merealisasikan janjinya untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Soekarno-Hatta yang yang juga jalan menuju Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Stiper
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur, Rory Taufani mengatakan untuk proses kelanjutan pembangunan jalan tersebut pihaknya tidak memiliki wewenang secara langsung.
"Pembangunan Jalan Soekarno Hatta merupakan otoritas dari KPC, namun berdasarkan dari laporan ke kami, prosesnya sudah melalui lelang dan pemenangnya PT Conblok Indonesia," kata Rory Taufani, Kamis
Rory Taufani mengatakan dalam waktu dekat akan segera dikerjakan dengan kontrak kerjanya 8 bulan
"Kalau tidak ada hambatan selama pembangunan diperkirakan sekitar Juni tahun 2012 mendatang jalan sudah mulus," katanya. (ADI/Y006)
PT KPC bangun jalan Sangata senilai rp45 miliar
21 Oktober 2011 00:21 WIB
PT KPC - ilustrasi (ANTARANews/Ardika)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: