Jakarta (ANTARA) - LG Energy Solution (LGES) mengatakan bahwa penyelidikan badan keamanan mobil Amerika Serikat (AS) terhadap baterai mereka adalah prosedur tindak lanjut untuk penarikan kendaraan listrik baru-baru ini yang dibuat dengan produk LG. Perusahaan menekankan bahwa hal itu tidak melibatkan masalah tambahan.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) membuka penyelidikan peralatan terhadap 138.324 unit kendaraan listrik yang dibuat oleh Mercedes-Benz Group, Stellantis, General Motors, dan Hyundai Motor dengan baterai LG atas kemungkinan kebakaran.

NHTSA mengatakan penyelidikan itu mencakup untuk memberi tahu perusahaan mobil tentang cacat pada kendaraan apa pun yang mereka produksi dan untuk memastikan penarikan keselamatan menyeluruh dilakukan jika sesuai.

Baca juga: Pemimpin otomotif Inggris sebut China mainkan peran utama dalam elektrifikasi industri mobil

"Ini adalah prosedur tindak lanjut standar untuk memeriksa apakah ada suku cadang yang identik atau serupa dipasok ke perusahaan otomotif lain," kata LGES dalam rilisnya.

"Kami berharap tidak akan ada masalah tambahan," tambah LGES dalam rilis tersebut, dikutip Yonhap, Kamis.

Dari kendaraan yang menjadi subjek permintaan, LGES mencatat, penyelidikan penarikan GM Bolt EV serta Hyundai Kona dan Ioniq telah selesai, sementara permintaan pada sekitar 17 ribu model hybrid plug-in Pacifica dari Stellantis sedang berlangsung.

Penarikan kembali 351Volkswagen ID.4 SUV listrik terjadi karena cacat sederhana pada penyolderan papan sirkuit fleksibel yang terpasang pada modul baterai dan pemasok telah meningkatkan prosesnya, tambah LGES.

Penarikan kembali Mercedes hanya melibatkan satu kendaraan karena pengelasan yang buruk, katanya.

"Kami akan setia bekerja sama dengan penyelidikan lanjutan," kata LGES.

Pada tahun 2020, Hyundai menarik kembali Kona EV 2019 dan 2020-nya, diikuti oleh penarikan kembali GM pada November atas sekitar 140 ribu Chevrolet Bolt EV.

LGES telah mengganti Hyundai 690 miliar won dan 1,4 triliun won kepada GM untuk biaya penarikan kembali.

Baca juga: LGES berencana bangun pabrik baterai senilai Rp19,9 triliun di Arizona

Baca juga: Produsen baterai China dominasi pasar baterai kendaraan listrik global

Baca juga: Mengapa mobil listrik mahal?