Pemupukan berimbang Pupuk Indonesia hasilkan kentang super di Garut
5 April 2022 13:39 WIB
Petani kentang di Kabupaten Garut memanen hasil demonstrasi plot sistem pemupukan berimbang dari Pupuk Indonesia. ANTARA/HO-PT Pupuk Indonesia/aa.
Jakarta (ANTARA) - Sistem Pemupukan Berimbang dari Pupuk Indonesia Group telah menghasilkan kentang super di Garut dengan bobot yang lebih berat, lebih padat, namun dengan pengaplikasian pupuk yang lebih irit.
“Hasil panen setelah demplot, kentang lebih padat, lebih berat. Modal pun lebih irit karena pekerjaan tidak ribet,” kata petani muda di Garut Ayi Rosandi usai mengikuti demonstrasi plot (demplot) pemupukan berimbang Pupuk Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa..
Pupuk Indonesia melakukan demplot di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut dengan sistem pemupukan berimbang. Ayi menuturkan kentang hasil demplot tumbuh besar dan hasil panen ladangnya kembali diminati Indofood untuk bahan baku keripik. “Hasil panen kali ini menghasilkan kentang yang masuk standar Indofood. Ini adalah pembuktian, produk Pupuk Indonesia bisa menghasilkan kentang kualitas super,” ujarnya.
Desa Cigedung memang menjadi salah satu tempat penghasil kentang berkualitas. Sejak pertengahan tahun 90an, banyak kentang petani yang diminati korporat seperti Indofood. Hingga saat ini, Indofood telah bermitra dengan 1.400 petani dengan luas lahan 700 hektare.
Kelompok Tani Silih Riksa IV yang dipimpin Bubun Bunyamin (52) menjadi kelompok penghasil kentang super. Kelompok tani tersebut dikenal punya banyak anggota dan menghasilkan kentang berkualitas baik.
Pengalaman Bubun yang belajar bertani kentang ke Australia hingga Skotlandia ia tularkan ke para petani. “Sistem pemupukan berimbang ini adalah pengetahuan baru dan menambah keterampilan petani kami,” ujar Bubun.
Bubun menuturkan, produk Pupuk Indonesia yang diaplikasikan di ladang kelompoknya menghasilkan kentang berkualitas. "Hasil panen dari demplot Pupuk Indonesia masuk standar industri," kata Bubun.
Dalam demplot yang dijalankan kali ini, petani menggunakan enam jenis pupuk, yaitu Petroganik, ZA, SP 36, ZK, Phonska OCA hingga Nitroku buatan Pupuk Kujang. Nitroku merupakan produk NPK yang mengandung unsur hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman.
Keseimbangan nutrisi yang bersumber dari Amonium Nitrogen dan Nitrat Nitrogen menjadikan pemupukan pada tanaman lebih efisien dibandingkan pupuk NPK yang berasal dari urea biasanya.
“Sehingga kombinasi pupuk tersebut membuat tanaman kentang tahan penyakit dan tumbuh maksimal,” kata AVP Program & Komunikasi Pemasaran Pupuk Indonesia Wilayah Barat Drikarsa.
Hasil demplot yang maksimal membuat sejumlah petani tertarik untuk menggunakan racikan dan sistem pemupukan berimbang dari Pupuk Indonesia. Salah satu petani muda Agni Mustari Sidik akan beralih dari pupuk buatan asing ke produk buatan Pupuk Indonesia.
“Saya jadi tertarik ikut mencoba Pupuk Indonesia, karena telah melihat sendiri hasilnya. Dalam aplikasi, biaya lebih irit dan pekerjaan lebih murah dan praktis. Karena saya lihat sendiri pertumbuhan hingga hasil panen di lahan demplot,” kata Sidik.
Garut memang menjadi salahsatu daerah penghasil kentang untuk perusahaan besar seperti Indofood. Di musim tanam ini, Indofood dikabarkan menyerap 2.500 ton kentang dari Garut. Adapun dalam satu tahun Indofood rata-rata menyerap sekitar 9.200 ton kentang di Garut.
Baca juga: Perubahan jadi Activist Holding tingkatkan kinerja Pupuk Indonesia
Baca juga: Transformasi bisnis Pupuk Indonesia dongkrak EBITDA 2021
Baca juga: Pupuk Indonesia sabet penghargaan Digital Innovation Award 2022
“Hasil panen setelah demplot, kentang lebih padat, lebih berat. Modal pun lebih irit karena pekerjaan tidak ribet,” kata petani muda di Garut Ayi Rosandi usai mengikuti demonstrasi plot (demplot) pemupukan berimbang Pupuk Indonesia dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa..
Pupuk Indonesia melakukan demplot di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut dengan sistem pemupukan berimbang. Ayi menuturkan kentang hasil demplot tumbuh besar dan hasil panen ladangnya kembali diminati Indofood untuk bahan baku keripik. “Hasil panen kali ini menghasilkan kentang yang masuk standar Indofood. Ini adalah pembuktian, produk Pupuk Indonesia bisa menghasilkan kentang kualitas super,” ujarnya.
Desa Cigedung memang menjadi salah satu tempat penghasil kentang berkualitas. Sejak pertengahan tahun 90an, banyak kentang petani yang diminati korporat seperti Indofood. Hingga saat ini, Indofood telah bermitra dengan 1.400 petani dengan luas lahan 700 hektare.
Kelompok Tani Silih Riksa IV yang dipimpin Bubun Bunyamin (52) menjadi kelompok penghasil kentang super. Kelompok tani tersebut dikenal punya banyak anggota dan menghasilkan kentang berkualitas baik.
Pengalaman Bubun yang belajar bertani kentang ke Australia hingga Skotlandia ia tularkan ke para petani. “Sistem pemupukan berimbang ini adalah pengetahuan baru dan menambah keterampilan petani kami,” ujar Bubun.
Bubun menuturkan, produk Pupuk Indonesia yang diaplikasikan di ladang kelompoknya menghasilkan kentang berkualitas. "Hasil panen dari demplot Pupuk Indonesia masuk standar industri," kata Bubun.
Dalam demplot yang dijalankan kali ini, petani menggunakan enam jenis pupuk, yaitu Petroganik, ZA, SP 36, ZK, Phonska OCA hingga Nitroku buatan Pupuk Kujang. Nitroku merupakan produk NPK yang mengandung unsur hara lengkap untuk memacu pertumbuhan tanaman.
Keseimbangan nutrisi yang bersumber dari Amonium Nitrogen dan Nitrat Nitrogen menjadikan pemupukan pada tanaman lebih efisien dibandingkan pupuk NPK yang berasal dari urea biasanya.
“Sehingga kombinasi pupuk tersebut membuat tanaman kentang tahan penyakit dan tumbuh maksimal,” kata AVP Program & Komunikasi Pemasaran Pupuk Indonesia Wilayah Barat Drikarsa.
Hasil demplot yang maksimal membuat sejumlah petani tertarik untuk menggunakan racikan dan sistem pemupukan berimbang dari Pupuk Indonesia. Salah satu petani muda Agni Mustari Sidik akan beralih dari pupuk buatan asing ke produk buatan Pupuk Indonesia.
“Saya jadi tertarik ikut mencoba Pupuk Indonesia, karena telah melihat sendiri hasilnya. Dalam aplikasi, biaya lebih irit dan pekerjaan lebih murah dan praktis. Karena saya lihat sendiri pertumbuhan hingga hasil panen di lahan demplot,” kata Sidik.
Garut memang menjadi salahsatu daerah penghasil kentang untuk perusahaan besar seperti Indofood. Di musim tanam ini, Indofood dikabarkan menyerap 2.500 ton kentang dari Garut. Adapun dalam satu tahun Indofood rata-rata menyerap sekitar 9.200 ton kentang di Garut.
Baca juga: Perubahan jadi Activist Holding tingkatkan kinerja Pupuk Indonesia
Baca juga: Transformasi bisnis Pupuk Indonesia dongkrak EBITDA 2021
Baca juga: Pupuk Indonesia sabet penghargaan Digital Innovation Award 2022
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: