"Paradigma pembangunan desa, daerah tertinggal maupun transmigrasi sampai hari ini masih konvensional," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Selain pemanfaatan teknologi, lanjut dia, pembangunan desa juga membutuhkan cara-cara efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Ia mengatakan salah satu langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui masalah desa yang kemudian dicari solusinya.
Baca juga: Kemendes PDTT perkuat kolaborasi kampus-desa percepat pembangunan
Dalam kesempatan itu, ia mengajak UIN KHAS Jember untuk turut terlibat lebih jauh dalam pembangunan desa berbasis SDGs Desa.
"Kita bangun kemitraan dengan Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) dalam upaya percepatan pembangunan desa. Banyak sekali sinergitas yang kita bangun tentu kita harap UIN KHAS jadi bagian penting dalam kolaborasi," ujarnya.
Rektor UIN KHAS Jember Babun Suharto menyatakan kesiapan UIN KHAS Jember untuk meningkatkan kualitas para pegiat desa secara akademik.
Baca juga: Mendes PDTT: SDGs Desa ke-18 penting untuk rancang pembangunan desa
Baca juga: Mendes: Pembangunan berdasarkan SDGs Desa berikan perencanaan faktual