Apapun yang terjadi, ada perubahan teknologi, kemajuan zaman, namun ketika perencanaan pembangunan dipijakkan pada akar kekuatan budaya, maka saya yakin kebinekaan yang dimiliki pada hari ini tidak akan pernah berubah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengingatkan seluruh pihak terkait bahwa pembangunan desa-desa di Indonesia harus terus bertumpu pada akar budaya.

"Jangan sampai perencana dan pelaksanaan pembangunan desa tercerabut dari akar budayanya," kata  Gus Halim, sapaan Abdul Halim Iskandar saat menyampaikan pidato kunci dalam Forum Dimensi Sosial Perubahan Iklim di Indonesia yang diselenggarakan Kemendes PDTT bersama Bank Dunia di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, apabila pembangunan desa-desa di Indonesia tidak bertumpu pada akar budaya, hal tersebut berpotensi menghilangkan kekayaan budaya Indonesia, bahkan termasuk pula kebinekaan dari segi bahasa dan adat istiadat.

Baca juga: Mendes: SDGs Desa berperan dorong desa tanggap perubahan iklim

Gus Halim lalu berharap dalam setiap pelaksanaan pembangunan desa, pemerintah terus mempertahankan budaya setempat.

"Apapun yang terjadi, ada perubahan teknologi, kemajuan zaman, namun ketika perencanaan pembangunan dipijakkan pada akar kekuatan budaya, maka saya yakin kebinekaan yang dimiliki pada hari ini tidak akan pernah berubah," ujarnya.

Untuk mendukung pembangunan desa yang berakar kuat pada budaya itu, Gus Halim mengatakan saat ini pihaknya telah mengatur pembangunan desa melalui Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. Melalui SDGs Desa, arah kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan diharapkan mampu menghadirkan kelembagaan desa yang dinamis dan budaya desa yang adaptif.

Baca juga: Mendagri dorong pemerataan pembangunan desa dan kota

Lebih lanjut Gus Halim mencontohkan pembangunan desa yang belum mengakar kuat pada budaya adalah pembangunan rumah-rumah di daerah transmigrasi. Ia mengatakan selama ini pembangunan rumah-rumah di daerah transmigrasi tidak mengikuti pola budaya setempat.

"Semuanya rumah batu, modelnya ditentukan oleh pemerintah pusat," ucapnya.

Dengan demikian melalui SDGs Desa, kata dia, diharapkan pembangunan rumah di area transmigrasi ke depannya dapat menyesuaikan dengan model rumah budaya setempat, sehingga dari tampilan fisik pun sudah menggambarkan kebersamaan antara pendatang atau masyarakat transmigrasi dengan masyarakat setempat.

Baca juga: Mendes: Partisipasi masyarakat kunci keberhasilan pembangunan desa
Baca juga: Mendes tekankan pentingnya akurasi data dalam pembangunan desa

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024