Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT TransJakarta menjajaki kemungkinan penggunaan bus listrik dari empat negara setelah bus listrik dari produsen Build Your Dream (BYD) diluncurkan 8 Maret 2022.

"Kami mau mencoba melihat (lagi), sekitar tiga sampai empat (negara) dari berbagai produsen bus listrik, dari Indonesia, Tiongkok dan dari Inggris," kata Direktur Operasional dan Keselamatan PT TransJakarta, Yoga Adiwinarto di Jakarta, Kamis.

Yoga menyebutkan, pihaknya belum bisa membuka perusahaan apa saja yang akan menjajaki kemungkinan busnya digunakan di TransJakarta.

Namun demikian, produsen-produsen yang berkeinginan menjajaki kemungkinan tersebut harus memiliki kriteria tertentu dan wajib menjalani uji coba kelayakan dari TransJakarta.

"Sebenarnya kami tidak melihat dari negara mana, tetapi seberapa besar populasi di kota-kota bus tersebut beroperasi. Kami tidak mau ,misalnya, ini produk dengan teknologi terbaru, tapi ternyata belum ada yang jalan atau beroperasi," ujarnya.

Baca juga: 30 bus listrik telah menjalani berbagai pengujian dan dipastikan aman

Untuk pengoperasian bus listrik, PT TransJakarta menyerahkan kepada operator untuk memilih sesuai kemampuan dan keinginan mereka mulai dari segi finansial hingga teknologi yang dianggap baik.

"Ke depan (tahun 2030) kan 100 persen bus listrik. Karenanya kami dorong untuk ke sana, operator bisa memilih bus A, B, C, D, tergantung mereka, asalkan bus tersebut telah melalui uji coba di TransJakarta," katanya.

Yang terdekat setelah BYD, Yoga menambahkan, bus dari produsen Higer juga bisa segera beroperasi karena telah melakukan uji coba.

"Saat ini kami tinggal menunggu kabarnya dan menunggu kelengkapan administrasi, baru kita bisa jalankan," katanya.

Baca juga: Anies luncurkan 30 bus listrik beroperasi di jalur TransJakarta

Pada 8 Maret 2022, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan 30 bus listrik yang beroperasi pada rute-rute TransJakarta. Peluncuran ini sebagai usaha untuk menekan laju polusi emisi karbon di Jakarta dan Indonesia secara umum.

Bus listrik TransJakarta memiliki keunggulan di antaranya polusi suara berpotensi menurun hingga 28 persen dibandingkan pada bus diesel dan emisi karbon (CO2) pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen.

Selain itu, efisiensi energi pada bus listrik memiliki potensi lima kali lebih tinggi dibandingkan pada bus diesel.

Sebanyak 30 bus listrik yang telah diluncurkan merupakan produksi dari BYD (Build Your Dream) dengan agen pemegang merk adalah PT Bakrie and Brothers.

Bus-bus ini dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti dan beroperasi pada rute non-BRT, yakni rute 1P (Terminal Senen-Bundaran Senayan), 1R (Tanah Abang-Terminal Senen), 1N (Blok M-Tanah Abang), dan 6N (Ragunan-Blok M) dengan jam operasional pukul 06.00-21.00 WIB.