Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 30 unit bus listrik yang kini beroperasi pada empat rute non "Bus Rapid Transit" (BRT) TransJakarta telah menjalani berbagai pengujian selama tiga bulan dan dipastikan aman.

Direktur Operasional dan Keselamatan PT TransJakarta, Yoga Adiwinarto di Jakarta, Kamis, menjelaskan, selama tiga bulan sebanyak 30 bus listrik tersebut telah menjalani berbagai uji coba mulai dari ketahanan baterainya.

"Kemudian dilihat bagaimana konsumsi energinya, lalu pengujian daya habis berapa lama saat keadaan 'idle' atau tidak beroperasi, itu kami coba," kata Yoga.

Dalam pengujian bus listrik tersebut,  
TransJakarta menggandeng Kementerian Perhubungan yang memiliki balai pengujian.

"Kami melakukan pengujian untuk melihat kecocokan dengan layanan TransJakarta, terlebih ini diklaim produsen bertahan 200-300 kilometer. Itulah mengapa tiga bulan dilaksanakan uji cobanya," kata Yoga.

Dari sisi keamanan dan adanya informasi kendaraan listrik terbakar ketika dalam keadaan terparkir, Yoga menyebutkan, hal itu pun telah diuji dan dapat dipastikan unit bus tersebut bebas dari masalah itu.

Baca juga: Anies luncurkan 30 bus listrik beroperasi di jalur TransJakarta
Baca juga: Dirut sebut bus listrik TransJakarta lolos uji ketahanan banjir
Bus listrik TransJakarta yang dioperasikan PT Mayasari Bhakti dalam peluncuran bus listrik di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2022). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Menurut dia, terbakarnya kendaraan listrik saat diparkir dikarenakan kelebihan saat pengisian daya baterai (overcharge). Seiring perkembangan, produsen telah mengembangkan sistem keamanan pada teknologi pengisian daya baterai bus.

"Ini seperti ponsel, dari tahun 2000 sampai sekarang kan berbeda banget, banyak teknologi yang dipasang untuk meningkatkan keamanan dari sistem pengisian dayanya. Dan bus ini sudah sesuai kualifikasi kita," tuturnya.

Bus listrik TransJakarta memiliki keunggulan di antaranya polusi suara pada bus ini berpotensi menurun hingga 28 persen dibandingkan pada bus diesel.

Emisi karbon dioksida (CO2) pada gas buang bus listrik dapat berkurang hingga 50,3 persen dan efisiensi energinya memiliki potensi lima kali lebih tinggi dibandingkan pada bus diesel.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, 30 bus listrik yang telah diluncurkan merupakan produksi dari BYD (Build Your Dream) dengan agen pemegang merk adalah PT Bakrie and Brothers.

Sebanyak 30 bus ini dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti dan beroperasi pada rute non-BRT, yakni rute 1P (Terminal Senen-Bundaran Senayan), 1R (Tanah Abang-Terminal Senen), 1N (Blok M-Tanah Abang), dan 6N (Ragunan-Blok M) dengan jam operasional pukul 06.00-21.00 WIB.
Baca juga: Anies sebut elektrifikasi bus implementasi rekomendasi IPCC PBB
Baca juga: DKI berencana luncurkan kendaraan dinas listrik setelah TransJakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022