Los Angeles (ANTARA News) - Menurut keterangan keluarga berdasarkan laporan hasil uji kandungan racun menunjukan bahwa tak ada kandungan bahan illegal atau racun dalam tubuh mendiang penyanyi asal Inggris Amy Winehouse pada saat kematiannya.

Mereka mengatakan bahwa tes itu mengindikasikan terdapatnya alkohol tetapi hal itu belum bisa dipastikan jika hal itu yang berperan menjadi penyebab kematian penyanyi itu.

Keluarga Winehouse berterima kasih kepada polisi dan menambahkan bahwa mereka menunggu hasil dari sebuah penyelidikan yang dilakukan pada 26 Oktober mendatang.

Amy Winehouse (27) ditemukan tewas di rumahnya pada tanggal 23 Juli 2011. Pengujian itu dilakukan dua hari setelah kematiannya.

Bintang itu terkenal sedang berjuang untuk lepas dari obat-obatan dan minuman.

Ayah Winehouse Micth mengumumkan rencananya untuk mendirikan sebuah yayasan dengan nama putrinya tetapi hal itu tertunda karena nama The Amy Winehouse Foundation itu telah didaftarkan oleh seseorang.

Ia mengatakan, "Rencananya untuk membantu semua anak-anak- bukan hanya rehabilitasi, tak hanya berisi penyalahgunaan.Yayasan itu membantu semua anak -anak yang membutuhkan."

Singkatnya setelah kematiannya,Mitch Winehouse bertemu dengan politisi senior di parlemen guna membahas kebijakan obat obatan dan layanan rehabilitasinya.

Ayah Winehouse mengatakan kepada teman dan keluarganya pada saat upacara pemakaman penyanyi itu bahwa putrinya telah merasakan saat terbahagianya selama bertahun tahun di hari terakhirnya.

Kremasi di Golders Green dilakukan dengan layanan pribadi di wilayah pemakamanb Edgwarebury di Edware, London utara pada 26 Juli.

Penyanyi itu telah mendapatkan pengakuan yang luas dengan debut albumnya Frank pada tahun 2003. Ia dinominasikan untuk Pernghargaan Mercury.

Tetapi album Back to Black di tahun 2006 lah yang mengantarkan kebintangannya di seluruh dunia, dan memenangkan lima penghargaan Grammy di AS.
(yud)