Konflik Rusia Ukraina
PBB: 240 warga sipil di Ukraina jadi korban, 64 di antaranya tewas
27 Februari 2022 17:21 WIB
Seorang anggota Garda Perbatasan Polandia menggendong seorang anak di penyebrangan perbatasan antara Polandia dan Ukraina, saat Garda Perbatasan Polandia menutup jalur untuk kendaraan untuk memungkinkan lebih banyak pejalan kaki yang masuk, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Medyka, Polandia, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Kacper Pempel/aww/cfo/am.
Zurich (ANTARA) - Badan bantuan PBB melaporkan bahwa sedikitnya 64 warga sipil tewas dan lebih dari 160.000 lainnya mengungsi setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pekan ini.
"Hingga 26 Februari pukul 17.00 waktu setempat OHCHR (Kantor PBB untuk HAM) mengumumkan bahwa sedikitnya 240 warga sipil menjadi korban, termasuk setidaknya 64 orang tewas," demikian laporan Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
OCHA menambahkan bahwa jumlah korban yang sebenarnya kemungkinan "jauh lebih banyak."
Kerusakan pada infrastruktur sipil menyebabkan ratusan ribu orang tidak mendapatkan aliran listrik atau air.
Ratusan rumah rusak atau hancur, sementara jembatan-jembatan dan jalanan dihantam oleh tembakan mortir yang menyebabkan sejumlah komunitas tidak dapat mengakses pasar, katanya.
Laporan itu mengutip badan pengungsi PBB yang mengatakan lebih dari 160.000 mengungsi ke wilayah lain di dalam negeri dan lebih dari 116.000 orang terpaksa menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
"Badan-badan PBB dan mitra kemanusiaan untuk sementara terpaksa tidak beroperasi lantaran situasi keamanan yang semakin parah," kata OCHA.
"PBB dan mitranya mempertahankan kehadiran mereka di seluruh negeri dan tetap berkomitmen untuk bertahan di lapangan serta merespons keperluan kemanusiaan yang terus bertambah dan risiko perlindungan begitu situasinya memungkinkan."
Sumber: Reuters
Baca juga: Slovakia akan beri bantuan dana kepada penampung pengungsi Ukraina
Baca juga: Hungaria akan buka koridor kemanusiaan bagi pengungsi dari Ukraina
Baca juga: Sedikitnya 68 anak tewas dalam konflik di Ukraina timur
"Hingga 26 Februari pukul 17.00 waktu setempat OHCHR (Kantor PBB untuk HAM) mengumumkan bahwa sedikitnya 240 warga sipil menjadi korban, termasuk setidaknya 64 orang tewas," demikian laporan Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
OCHA menambahkan bahwa jumlah korban yang sebenarnya kemungkinan "jauh lebih banyak."
Kerusakan pada infrastruktur sipil menyebabkan ratusan ribu orang tidak mendapatkan aliran listrik atau air.
Ratusan rumah rusak atau hancur, sementara jembatan-jembatan dan jalanan dihantam oleh tembakan mortir yang menyebabkan sejumlah komunitas tidak dapat mengakses pasar, katanya.
Laporan itu mengutip badan pengungsi PBB yang mengatakan lebih dari 160.000 mengungsi ke wilayah lain di dalam negeri dan lebih dari 116.000 orang terpaksa menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.
"Badan-badan PBB dan mitra kemanusiaan untuk sementara terpaksa tidak beroperasi lantaran situasi keamanan yang semakin parah," kata OCHA.
"PBB dan mitranya mempertahankan kehadiran mereka di seluruh negeri dan tetap berkomitmen untuk bertahan di lapangan serta merespons keperluan kemanusiaan yang terus bertambah dan risiko perlindungan begitu situasinya memungkinkan."
Sumber: Reuters
Baca juga: Slovakia akan beri bantuan dana kepada penampung pengungsi Ukraina
Baca juga: Hungaria akan buka koridor kemanusiaan bagi pengungsi dari Ukraina
Baca juga: Sedikitnya 68 anak tewas dalam konflik di Ukraina timur
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: